Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Gibran-Kaesang Kompak di Semarang di Tengah Kota Lumpia Diobok-obok KPK, Pengamat : Kampanye Halus

Dua anak Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep berada di Kota Semarang di tengah situasi Pemerintah Kota Semarang diobok

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep resmikan kantor DPD Kota Semarang 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Dua anak Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep berada di Kota Semarang di tengah situasi Pemerintah Kota Semarang diobok-obok KPK, Sabtu (20/7/2024).

Gibran berada di Semarang dengan mengunjungi pedagang di pasar BK. Adapun Kaesang melakukan peresmian kantor baru Dewan Pimpinan Daerah (DPD ) PSI Kota Semarang.

Menurut Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman, kunjungan dua anak Presiden Jokowi ke Kota Semarang bagian dari dinamika geopolitik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Tengah.

Kehadiran Gibran sebagai representasi tak terbantahkan dari sosok Jokowi dirasa perlu untuk berkeliling ke beberapa wilayah kunci di Jawa Tengah termasuk Semarang.

Gibran yang mengaku kunjungan itu bagian dari "belanja masalah" tak lain adalah bagian untuk meng-endorse para calon kepala daerah yang hendak maju. 

Ambil contoh di Semarang, Gibran yang mendatangi pasar lalu bertanya soal harga cabai dan minyak ke pedagang tapi di samping dia ada Dico Ganinduto Bupati Kendal yang belakangan menyatakan hendak maju sebagai Calon Walikota Semarang. 

Wahid menganggap hal itu sebagai kampanye halus.  "Bahasa Gibran lewat belanja masalah dengan ketemu banyak orang bisa jadi sebagai cara dan bukti kehadiran fisik keluarga Jokowi dengan figur-figur tertentu yang didukung mereka di wilayah-wilayah yang dianggap strategis,"  beber Wahid saat dihubungi.

Berkaitan dengan Kaesang, lanjut Wahid, anak ketiga Jokowi ini pergerakannya masih terbatas lantaran menunggu dinamika regulasi syarat usia pencalonan calon kepala daerah yang telah diubah oleh Mahkamah Agung (MA) dan sudah ditetapkan oleh KPU.

Namun, regulasi baru itu masih proses gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Semisal aturan ini kembali lolos seperti halnya aturan usia Pemilihan Presiden yang dialami Gibran maka tak menutup kemungkinan Kaesang bakal maju di  Pilkada Jateng.

"Nah keberadaan Kaesang di Jawa Tengah adalah memperkuat posisinya itu. Tinggal atur komposisinya nanti dengan Ahmad Luthfi (Kapolda Jateng)," ucapnya.

Wahid menjelaskan, dinamika politik Pilkada sangat dinamis sehingga para aktor politik seperti Gibran bakal terus turun gunung.

Langkah-langkah seperti itu akan banyak terjadi di daerah-daerah di Jawa Tengah yang dianggap prioritas seperti Solo, Semarang dan daerah lainnya.

"Model-model seperti ini akan terus diulang karena sebagai cara relatif efektif mendorong popularitas dan elektabilitas di level akar rumput sembari itu memunculkan gagasan-gagasan yang hendak disampaikan," terangnya.  (Iwn)

Baca juga: Modal Mahar 3 Kerbau, Kakek 80 Tahun Nikahi Ayu Wulandira 19 Tahun

Baca juga: Pemulung Temukan Bayi Laki-laki Dibuang di antara Tumpukan Sampah Semarang

Baca juga: Kecelakaan Maut Pikap Hantam Truk Parkir, Suami Tewas dan Istri Luka Parah

Baca juga: BREAKING NEWS: Kebakaran Melanda Bus Pariwisata BlueStar di JLS Salatiga

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved