Kasus Korupsi Pemkot Semarang
Jubir KPK Menyoal Kasus Korupsi di Pemkot Semarang: Penggeledahan Diperkirakan Selama 2 Pekan
Sejak pekan lalu hingga saat ini, Tessa menyampaikan, tim penyidik KPK masih berkegiatan di Semarang untuk melaksanakan upaya paksa penggeledahan.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tessa Mahardhika Sugiarto menyebut jika tim penyidik masih berada di Kota Semarang dalam kurun waktu cukup lama.
Menurutnya, setidaknya membutuhkan waktu hingga dua pekan dalam menangani kasus dugaan korupsi di Lingkungan Kantor Pemkot Semarang.
Terkait status tersangka dalam kasus tersebut, KPK pun mengklaim telah mengirimkan surat perintah dimulai penyidikan (SPDP) kepada empat orang.
Meskipun demikian, apakah keempat orang tersebut seperti yang telah diberitakan di beberapa media massa, KPK belum mengamininya.
Baca juga: KPK Sebut SPDP Sudah Dikirim, 4 Orang Resmi Berstatus Tersangka Terkait Korupsi di Pemkot Semarang
Baca juga: UPDATE KPK di Semarang : Hari Ini KPK Geledah Kantor Disdukcapil Kota Semarang, Keluar Bawa 1 Koper
KPK secara resmi mengumumkan jika telah menjerat empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Lingkungan Pemkot Semarang.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, Surat Perintah Dimulai Penyidikan (SPDP) sudah dikirimkan kepada empat orang dimaksud.
“Pasti sudah dikirim SPDP ke beberapa orang, ada empat orang,” kata Tessa Mahardhika seperti dilansir dari Tribunnews.com, Rabu (24/7/2024).

Hanya saja Tessa belum mengungkap detail identitas tersangka.
Namun, berdasarkan sumber Tribunnews.com mereka yang dimaksud ialah Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Ita.
Lalu suami Mbak Ita yang juga Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri, Ketua Gapensi Kota Semarang Martono, dan Rahmat U Djangkar sebagai pihak swasta.
Mereka pun sudah dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.
Sejak pekan lalu hingga saat ini, Tessa Mahardhika menyampaikan, tim penyidik masih berkegiatan di Semarang untuk melaksanakan upaya paksa penggeledahan.
Sejumlah tempat yang sudah digeledah yaitu kantor dan rumah pribadi Mbak Ita serta sejumlah ruangan di satuan kerja perangkat daerah Pemkot Semarang.
Seperti contoh ruang bagian pengadaan barang dan jasa, kantor Bappeda, Dinsos, Dinas Kominfo, Dinas Penataan Ruang, Disperkim, Dinarpusda, Dinas Perikanan, Dinas Perindustrian, Disdik, Dinkop UMKM, Disbudpar, dan Badan Kesbangpol.
Baca juga: PDIP Menilai KPK Geledah Kantor Pemkot Semarang Upaya Penggembosan Elektabilitas Mbak Ita
Baca juga: Video Hari Ini Giliran KPK Geledah Kantor Disdukcapil Kota Semarang
“Penggeledahan masih berlangsung"
"Kemungkinan selama dua pekan sejak pertama berkegiatan di sana (Semarang),” ujar Tessa Mahardhika Sugiarto.
Dia menyampaikan, tim penyidik KPK telah menemukan dan menyita beberapa barang bukti diduga terkait perkara seperti barang elektronik seperti komputer dan sebagainya.
“Kalau berapa lokasi yang digeledah, tunggu saja sama-sama,” kata dia.
Sementara itu, Mbak Ita sudah buka suara merespons penyidikan yang dilakukan oleh KPK tersebut.
Mbak Ita menegaskan akan kooperatif mengikuti proses penegakan hukum.
"Saya ada di sini, saya tidak ke mana-mana."
"Alhamdulillah sampai saat ini saya baik-baik dan mengikuti prosedur yang ditetapkan," ucap Mbak Ita pada Senin (22/7/2024).
Seperti diketahui dan telah diberitakan sebelumnya, KPK saat ini sedang mengusut tiga kasus dugaan korupsi di Lingkungan Pemkot Semarang.
Ketiga hal itu yakni persoalan pengadaan barang dan jasa periode 2023-2024, dugaan pemerasan terhadap pegawai negeri atas insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah, serta dugaan penerimaan gratifikasi tahun 2023–2024. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Jerat 4 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang, SPDP Sudah Dikirim
Baca juga: IDAI Wanti-wanti Orangtua Agar Segera Ajak Anak Imunisasi di Puskesmas: Awas Kasus Polio
Baca juga: Ammar Zoni Minta Hukuman Rehabilitasi Meski Sudah 3 Kali Terjerat Kasus Narkoba
Baca juga: Biaya Haji Tahun 2025 Diperkirakan Tembus Rp 96 juta, Naik 5 Persen Dibanding 2024
Baca juga: HUT ke-1274 Salatiga, Ini Makna dan Filosofi dari Logo & Tema Harmoni Dalam Berinovasi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.