Unsoed
Mahasiswa Unsoed manfaatkan Limbah Kulit Nanas dan Jeruk menjadi Cairan Pembersih Lantai
Cairan pembersih Eco-Tropical Karya Tim Eco Tropical dalam ajang Inovasi Program Kreativitas Mahasiswa Skema Kewirausahaan karya mahasiswa Unsoed.
TRIBUNJATENG.COM - Reduce, Reuse, dan Recycle atau yang biasa disebut 3R menjadi kegiatan yang marak digaungkan.
Pemanfaatan limbah menjadi barang yang lebih berguna mulai banyak di lakukan, berbagai inovasi dilakukan oleh para pegiat lingkungan untuk memastikan keberlanjutan kehidupan sekitar.
Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah limbah organik.
Baca juga: KKN Nusa Persada, Pengabdian Mahasiswa UNSOED untuk Negeri
Limbah ini meliputi sampah buah - buahan, sayuran, dan juga kotoran hewan.
Berbagai jenis produk dapat dihasilkan dari bahan - bahan organik ini.
Pupuk Kompos, pupuk cair, pestisida, bahkan cairan pembersih bisa dihasilkan melalui pengolahan sampah organik dengan bantuan mikroba.
Cairan pembersih Eco-Tropical merupakan salah satu produk pembersih lantai yang dibuat dengan memanfaatkan sampah sisa kulit buah dan sayur yang masih segar.
Produk ini merupakan hasil karya Tim Eco Tropical dalam ajang Inovasi Program Kreativitas Mahasiswa Skema Kewirausahaan yang diketuai oleh Anandia Hafizha Azhikha Nurori dari prodi Teknologi Pangan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan 3 rekan lainnya Saffanah Kamila Salsabila dari Teknologi Pangan, Fhikha Dyan Kartika dari Teknologi Pangan, dan Rusman Adeanzah dari Biologi.
Mereka didampingi dosen pendamping Ibu Dr. Trisnowati Budi Ambarningrum, M.Si. menjual produk Eco-Tropical dengan harga Rp. 5000 untuk kemasan 50ml, konsumen sudah bisa menggunakan cairan pembersih serbaguna ini.
Berbeda dengan produk pembersih lantai kebanyakan yang mengandung banyak busa, produk Eco-Tropical cenderung minim busa sehingga menghasilkan hasil akhir pel - pelan yang lebih kesat, anti licin, dan bersih 100 persen.
Kemampuan ekoenzim sebagai pembersih juga sudah tidak diragukan lagi, selain sebagai pembersih lantai air bekas cucian pel dari penggunaan produk ini dapat dibuang di saluran pembuangan air dan menjadi biokatalisator yang menjernihkan air sungai.
Baca juga: Tim KKN PMM UNSOED dan UNU Dorong Masyarakat Desa Luwung Banjarnegara Budidayakan Maggot
Hal ini dapat terjadi karena kandungan mikroba dekomposer di dalam produk yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau di saluran pembuangan.
Untuk teman - teman yang tertarik mencoba dan membeli Eco-Tropical dapat mengunjungi media sosial kami di @ecotropical.id (instagram/tiktok) atau dipesan melalui shopee. (*)
FPIK UNSOED, PT Surveyor Indonesia, dan CDK Kebumen Lakukan Konservasi Mangrove |
![]() |
---|
Mahasiswa UNSOED Latih Petani Desa Serang Olah Limbah Jadi Pupuk Organik |
![]() |
---|
Langkah Global FIKes Unsoed: Dua Proposal Hibah Internasional  Lahir dari Short Course di Jerman |
![]() |
---|
Munas II KAFH Unsoed Tetapkan Dr. Kuntadi, SH, MH sebagai Ketua Umum Periode 2025–2030 |
![]() |
---|
Lavender Jadi Solusi Kreatif UKMPR Unsoed dalam Cegah DBD di Desa Muntang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.