Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kota Semarang

SOSOK Arief Direktur LBH Semarang Periode 2024-2028, Bertekad Kuatkan Reposisi Gerakan Rakyat

Ahmad Syamsuddin Arief terpilih menjadi Direktur LBH Semarang periode 2024-2028. Dia menggantikan Direktur periode sebelumnya, Eti Oktaviani.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/ Iwan Arifianto
Ahmad Syamsuddin Arief (hitam cokelat) Direktur LBH Semarang terpilih menerima setumpuk laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Direktur periode sebelumnya, Eti Oktaviani saat proses pelantikan direktur LBH Semarang di Gedung Fakultas Syariah dan Hukum kampus UIN Walisongo, Kota Semarang, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ahmad Syamsuddin Arief terpilih menjadi Direktur LBH Semarang periode 2024-2028. Dia menggantikan Direktur LBH Semarang periode sebelumnya, Eti Oktaviani.

Arief dilantik langsung oleh Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), M Isnur di Gedung Fakultas Syariah dan Hukum kampus UIN Walisongo, Kota Semarang, Rabu (24/7/2024).

Arief dalam orasinya menyampaikan momen pelantikan direktur ini seolah menjadi momen konsolidasi karena begitu banyaknya perwakilan warga yang hadir secara fisik.

Konsolidasi perlu dilakukan lantaran belakangan semakin banyak regulasi maupun kebijakan yang merampas hak-hak rakyat. Hal ini menunjukkan begitu kuatnya konsolidasi oligarki.

Lembaga Yudikatif sebagai penegak hukum pun tampak telah runtuh karena belum mampu untuk menjamin pemenuhan hak rakyat.

"Khusus untuk konteks Jawa Tengah, sebagai target relokasi industri, tantangan akan menjadi begitu besar. Suara-suara rakyat semakin tidak diakomodir dalam kebijakan pembangunan yang dijalankan pemerintah," katanya.

Baca juga: LBH Semarang Dicurhati Warga Rawa Pening: Ada Patok Bikin Momok

Baca juga: Anak Eks Anggota DPR Ronald Tannur Divonis Bebas PN Surabaya, Tak Terbukti Bunuh Janda Sukabumi

Melihat situasi yang demikian, Arief mengungkapkan, bahwa LBH Semarang berkomitmen untuk terlibat dalam reposisi gerakan rakyat.

"Hanya dengan mereposisi gerakan, maka rakyat dapat mendobrak kapitalisme dan oligarki," sambungnya.

Ketua YLBHI, M Isnur mengatakan, harapannya agar warga mendukung sekaligus mengawasi kinerja LBH Semarang kedepan. "Mari sama-sama awasi kinerja LBH Semarang," terangnya.

Direktur LBH Semarang periode 2020-2024, Eti Oktaviani  menyebut, selama 4 tahun terakhir terdapat lebih dari 600.000 korban pelanggaran HAM yang didampingi maupun didokumentasikan oleh LBH Semarang.

Jumlah tersebut semestinya menjadi penanda bagi LBH Semarang untuk meningkatkan komitmen perjuangan.

"Kami  berterima kasih kepada seluruh warga yang tengah berjuang melawan pelanggaran hak karena semangat dari warga telah membuat LBH Semarang semakin memperkuat komitmen untuk mendukung perjuangan warga," paparnya.

Acara pelantikan direktur LBH Semarang tersebut dibarengi pula dengan Diskusi Publik bertemakan “Terus Bergenerasi, Melawan Gelap Demokrasi”.

Diskusi dihadiri lebih dari seratus peserta yang berasal dari organisasi buruh, tani, nelayan, mahasiswa dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Adapula beberapa perwakilan lembaga swadaya masyarakat (LSM)  dan pemerintah.

Acara Diskusi Publik dimoderatori Martha Kumala Dewi dari Gerakan Perlawanan Perempuan dengan narasumber adalah M Isnur (Ketua YLBHI), Hotmauli Sidabalok (Akademisi Unika Soegijapranata), dan Gunawan Budi Santoso (Sastrawan yang akrab disapa Kang Putu). 

Dalam diskusi ini, para narasumber menyampaikan paparannya mengenai dinamika perjuangan gerakan rakyat dan LBH Semarang dari waktu ke waktu dan bagaimana idealnya gerakan rakyat merespon permasalahan-permasalahan yang ada maupun potensial muncul. (Iwn)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved