Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Salatiga

Sulap Kantor DPRD Kota Salatiga Jadi Rumah Rakyat, Bung Dance Persilakan Warga Berkegiatan

Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit menyulap kantornya menjadi Rumah Rakyat.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Bagian depan Kantor DPRD Kota Salatiga yang bertuliskan Rumah Rakyat. Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit bersiap menyapa warga dan siapapun yang datang. 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Sejumlah upaya dilakukan Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit untuk mengabdi, terbuka dan mendekatkan diri kepada masyarakat.

Satu di antaranya yakni menyulap kantornya menjadi Rumah Rakyat.

Tulisan Rumah Rakyat berukuran relatif besar terpampang di depan teras kantornya, Kantor DPRD Kota Salatiga di Jalan Sukowati no 51, Kalicacing, Sidomukti.

Baca juga: HUT ke-1274 Salatiga, Ini Makna dan Filosofi dari Logo & Tema Harmoni Dalam Berinovasi 

Warga bebas mengakses fasilitas di luar maupun dalam gedung tersebut. 

Arti Rumah Rakyat yaitu warga bisa menganggap Kantor DPRD Kota Salatiga sebagai rumahnya sendiri.

Hal itu memiliki makna siapapun boleh menyampaikan aspirasinya, mengajukan kegiatan, melakukan rapat, dan kepentingan masyarakat umum lainnya.

“Karena ini rumah rakyat, jadi bagi yang datang agar bisa merasa nyaman seperti rumah mereka sendiri,” ungkap Dance ketika ditemui Tribunjateng.com di Rumah Rakyat, Selasa (16/7/2024).

Beberapa bagian dibuat agar terasa lebih nyaman. Selain itu, lagu-lagu daerah, keroncong, campursari, serta dangdut juga dimainkan setiap saat.

“Jarang atau hampir tidak ada kan Kantor DPRD yang seperti ini, terbuka dan ada lagu-lagu yang dimainkan,” imbuh pria yang kerap disapa Bung Dance tersebut.

Di dalam Rumah Rakyat, tersedia berbagai macam ruangan yang bisa dimanfaatkan warga untuk berkegiatan. Bahkan, terdapat ruang teater berbentuk bioskop mini dengan layar besar dan kursi-kursi penonton layaknya gedung bioskop. 

Para pelaku kesenian, UMKM, tokoh masyarakat, pelajar dan lain-lain akan terfasilitasi di sana.

“Bebas mau dipakai berkegiatan apa saja, acara kesenian, acara pertemuan. Yang penting bersurat dahulu ke kami agar bisa mengatur jadwalnya agar tidak berbarengan semua,” kata Dance.

Dance juga berkeinginan memoles bagian lobi untuk bisa dijadikan ruang membaca dan permainan anak-anak. Di bagian tersebut terdapat ruang yang cukup luas untuk diletakkan rak-rak buku, serta wahana permainan bagi anak-anak.

Selain itu, berbagai macam ornamen ukiran kayu juga menghiasi langit-langit, pintu dan tembok-tembok.

Lagu-lagu yang dimainkan di sana juga merupakan hasil dari karya seniman lokal dan bertema tentang Kota Salatiga.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved