Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Peningkatan Kemandirian, Disabilitas Low Vision Kudus Ikuti Pelatihan Digital Printing

Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Pendowo Kudus menggelar pelatihan digital printing bagi disabilitas.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Rezanda Akbar D.
Para Disabilitas Netra Low Vision Ikuti Pelatihan Digital Printing 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Untuk meningkatkan kapabilitas para disabilitas, Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Pendowo Kudus menggelar pelatihan digital printing.

Sebanyak 16 orang penyandang disabilitas netra low vision dilatih kompetensi digital untuk mendukung kemandirian para disabilitas netra.

Kegiatan ini juga dalam transformasi jejaring kemitraan bersama Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang I UPT Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Nasib Pilu Pria Penyandang Tuna Netra Asal Boyolali, Sertifikat Berpindah Tangan Hingga Kena Tipu

Para peserta pelatihan netra itu tampak antusias menyimak materi dan mengikuti pelatihan bersama para mentor. Adapun pelatihan yang diberikan, yakni digital printing dan pembekalan mengenai kapabilitas agar siap terjun di dunia kerja.

Plt Sekdin Dinsos Provinsi Jawa Tengah, Isriadi Widodo menyampaikan bahwa penyandang disabilitas masih membutuhkan sentuhan atau dukungan pekerja sosial melalui kegiatan kolaborasi.

Menurutnya, pelatihan ini dapat memberikan kontribusi untuk penyandang disabilitas supaya nantinya mempunyai bekal yang cukup ketika kembali ke masyarakat.

"Melalui sentuhan kolaborasi profesi ini, penyandang disabilitas perlu difasilitasi sesuai potensinya, sebagai upaya revitalisasi sosial untuk membantu penyandang disabilitas mencapai kemandirian," terang Widodo, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, masyarakat saat ini banyak yang belum memahami kondisi para penyandang disabilitas, yang membutuhkan advokasi dan pendampingan sebagai upaya revitalisasi sosial.

Melalui pelatihan dan advokasi, penyandang disabilitas dapat dibekali bimbingan fisik, psikologi sosial, mental, spritual, pendidikan karakter hingga pelatihan vikasi supaya bisa mandiri dan diterima oleh masyarakat.

"Ini salah satu fungsi sosial dari panti yang selama ini belum begitu dipahami, terkait layanannya seratus persen gratis, perlu pelayanan maksimal supaya tidak ada penyandang disabilitas yang terlantar," imbuhnya.

Setuju dengan hal tersebut, Kepala PPSDSN Pendowo Kudus, Sundarwati mengatakan bahwa kolaborasi pentahelix sangat perlu untuk mendukung kesetaraan bagi penyandang disabilitas.

Hal tersebut juga telah tertuang dalam Undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, bahwa mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesetaraan, baik dunia kerja ataupun instansi pemerintah ataupun perusahaan.

Melalui vokasi digital printing ini, pihaknya berharap penyandang disabilitas dapat berpartisipasi dalam keterlibatan formasi di dunia kerja.

Menurut Sundarwati, peserta penyandang disabilitas netra ini juga mempunyai potensi yang bagus dan dapat menyesuaikan pelatihan. 

Dengan demikian, oenyandang disabilitas tidak bisa dianggap remeh dan direndahkan karena mempunyai hak yang setara.

Baca juga: Kisah Anak Pasutri Tuna Netra Semarang Ditolak Daftar PPDB SMA Negeri

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved