Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Saat Anak-anak Harus Cuci Darah karena Gagal Ginjal, Ini yang Terjadi, Saatnya Ubah Gaya Hidup

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang menjadi rujukan pun buka suara terkait fenomena banyaknya pasien anak-anak yang melakukan cuci darah

Editor: muslimah
IST
Ilustrasi kasus gagal ginjal akut misterius pada anak 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Saat ini kabar banyaknya bocah yang menderita gagal ginjal menghiasi pemberitaan.

Tentu saja ini menjadi kabar yang menyedihkan dan mengkhawatirkan.

Apa yang terjadi hingga anak kecil sampai harus menjalani cuci darah?

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang menjadi rujukan pun buka suara terkait fenomena banyaknya pasien anak-anak yang melakukan hemodialisis atau cuci darah.

Baca juga: Terungkap Inilah Kekasih El Rumi yang Dimaksud Maia Estianty, Hadir di Nikahan Aaliyah Thariq

Ngaku Sakit Ginjal, Gadis Remaja Ternyata Hamil 5 Bulan, Disetubuhi Sejak 2021

Hal ini merespons viralnya video di media sosial mengenai banyak pasien anak-anak yang melakukan tindakan cuci darah di RSCM.

Dokter Spesialis Anak RSCM, Eka Laksmi Hidayati pun membenarkan fenomena tersebut.

Ia menyebut, hal ini terjadi lantaran RSCM menjadi RS rujukan pasien ginjal dari seluruh Indonesia.

"Karena kami RSCM memang rumah sakit rujukan. Kami mendapat rujukan dari luar Jakarta dan bahkan dari luar pulau Jawa yang datang ke sini," kata dia di Jakarta kemarin.

Ia memaparkan, saat ini di RSCM melayani sekitar 60 pasien anak-anak yang harus menjalani cuci darah secara rutin, di mana 30 anak diantaranya melakukan hemodialisa.

"Total ada sekitar 60 pasien anak-anak. Itu jumlah yang cukup banyak untuk satu rumah sakit, apalagi mungkin tidak dijumpai di rumah sakit-rumah sakit lain," ungkap Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI ini.

Dr. Eka menyebut, penyakit ginjal pada anak yang sampai berat umumnya jarang terjadi.

Meski demikian, harapannya ada pemerataan dokter spesial ginjal anak dan fasilitas kesehatan ke RS-RS provinsi di seluruh Indonesia.

"Jika orang melihat ya pasti wah kok banyak sekali ya karena kan orang-orang berpikir bahwa penyakit ginjal itu hanya pada orang dewasa berarti jawabannya tidak begitu anak-anak juga bisa terkena penyakit ginjal. Jadi nanti diharapkan minimal setiap provinsi bisa menyediakan layanan tersebut," ujar dr Eka.

Adapun penyebab penyakit ginjal pada anak dan dewasa berbeda.

Pada anak, gangguan ginjal yang paling sering ditemui adalah adanya kelainan ginjal bawaan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved