Gunung Everest Mencair, Ratusan Mayat yang Dulunya Terjebak di Danau Beku Mulai Meleleh
Es di Gunung Everest terus mencair setiap harinya.Mayat-mayat yang dulunya terjebak selama bertahun-tahun, kini mulai ditemukan.
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Gunung Everest Mencair, Ratusan Mayat yang Dulunya Terjebak ke Danau Beku Mulai Meleleh
TRIBUNJATENG.COM- Es di Gunung Everest terus mencair setiap harinya.
Mayat-mayat yang dulunya terjebak selama bertahun-tahun di danau, kini mulai ditemukan.
Terhitung sejak 2019, sekitar 921 mayat mulai bermunculan.
Ratusan mayat itu banyak bermunculan di Gletser Khumbu.
Gletser Khumbu ini merupakan sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas permukaan danau dan air terjun.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gletser di wilayah Everest, seperti di sebagian besar Himalaya, mencair dan menipis dengan cepat karena pemanasan global.
Sebuah studi pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa kolam di Gletser Khumbu yang harus diseberangi pendaki untuk mencapai puncak kini telah meluas.
Air kolam di di bawah gletser Khumbu mulai bergabung dengan kolam-kolam yang tadinya membeku.
Pada tahun 2016 kolam di Gletser Khumbu telah mencapai tingkat yang berbahaya.
Kolam itu mulai mencair dan mulai bahaya jika diinjak pendaki.
Pendaki banyak yang terjerembab ke dalam.
Tim peneliti lain, termasuk anggota dari universitas Leeds dan Aberystwyth di Inggris, tahun 2018 mulai mengebor Gletser Khumbu.
Mereka menemukan suhu es lebih hangat dari yang diperkirakan.
Es mencatat suhu minimum hanya -3,3C, dengan es paling dingin pun menjadi 2C lebih hangat daripada suhu udara tahunan rata-rata.
Namun, tidak semua mayat yang muncul dari bawah es adalah karena krisis glasial yang cepat.
Beberapa dari mereka juga muncul karena pergerakan Gletser Khumbu, kata pendaki gunung.
"Karena pergerakan Gletser Khumbu, kami dapat melihat mayat dari waktu ke waktu," kata Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.
"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser meleleh dengan cepat.
Mayat-mayat yang tetap terkubur selama bertahun-tahun kini menjadi terbuka," kata Ang Tshering Sherpa, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal yang Tribunjateng.com lansir dari www.bbc.com.
"Tapi kebanyakan pendaki siap secara mental untuk menemukan pemandangan seperti itu."
Tim patroli Everest menuturkan, tim patroli memang kerap beroperasi mengeluarkan mayat-mayat pendaki dalam es.
Biasanya ditemukan sekitar 3 atau 4 jenazah.
"Saya sendiri telah mengambil sekitar 10 mayat dalam beberapa tahun terakhir dari berbagai lokasi di Everest.
Jelas semakin banyak dari mereka yang muncul sekarang."
Sebelumnya pada tahun 2017, tangan seorang pendaki muncul di atas tanah di Camp 1.
Operator ekspedisi mengatakan mereka lantas mengerahkan pendaki profesional dari komunitas Sherpa untuk menggerakkan pencarian mayat berikutnya.
Pada tahun yang sama, tubuh lain muncul di permukaan Gletser Khumbu.
Gletser Khumbu atau Air Terjun Khumbu ini adalah tempat sebagian besar mayat bermunculan.
"Tangan dan kaki mayat telah muncul di base camp juga dalam beberapa tahun terakhir," kata seorang pejabat organisasi non-pemerintah yang aktif di wilayah tersebut.
"Kami telah memperhatikan bahwa level es di dan sekitar base camp telah turun.
Itulah sebabnya mayat-mayat itu bermunculan, keluar dari es." (tribunjateng.com/jen)
Gunung Everest mencair
Jenazah di Gunung Everest
Mayat di Gunung Everest
Pendaki Gunung Everest
global warming
kolam
Gletser Khumbu
Rekomendasi 6 Wisata Pemandian Air Panas Belerang di Wonosobo: Berendam di Dinginnya Dieng |
![]() |
---|
Warga Tambaklorok Bersihkan Kolam Sampah Bertahun-tahun, Harap Ada Solusi Permanen |
![]() |
---|
Bupati Banjarnegara Dukung Wisata Alam dan Kolam Renang Pinang Bayam di Karangjambe |
![]() |
---|
Kolam Retensi Purwokerto Disulap Jadi Urban Space 8 Hektare, Siap Dibuka Juli 2025 |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi Cek Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan, Tanggul Laut akan Difungsionalkan pada 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.