Berita Jepara
Peredaran Marak, Ansor Jepara Sinergi dengan Polres dan BNN Berantas Narkoba - Miras
Maraknya peredaran narkoba dan miras di Kabupaten Jepara menjadi keprihatinan berbagai kalangan. Salah satunya jajaran GP Ansor Kabupaten Jepara
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Maraknya peredaran narkoba dan minuman keras (miras) di Kabupaten Jepara menjadi keprihatinan berbagai kalangan. Salah satunya jajaran GP Ansor Kabupaten Jepara.
Badan otonom NU itu melalui PC MDS Rijalul Ansor GP Ansor Kabupaten Jepara menyuarakan aksi berantas narkoba dan miras di Kota Ukir.
Pernyataan sikap itu disuarakan saat kegiatan bertemakan 'Hidup Istiqomah Tanpa Narkoba dan Minuman Keras'. Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi PC MDS Rijalul Ansor GP Ansor Kabupaten Jepara dengan Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) ini digelar di Gedung Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Bangsri, Minggu (28/7/2024).
Hadir dalam kegiatan ini puluhan kader Ansor, BNN hingga Polres Jepara.
Ketua PC GP Ansor Jepara, Ainul Mahfud menyampaikan, Kota Ukir sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Sebab saat ini peredaran narkoba dan miras di Jepara tergolong massif.
Menurutnya, peredaran barang haram itu tak dapat dibiarkan dan harus dilawan.
Narkoba dan miras tak hanya bertentangan dengan ajaran agama, namun juga tak sesuai dengan peraturan negara hingga norma yang hidup di masyarakat.
Oleh karena itu, Ainul Mahfud menginstruksikan kader Ansor untuk melakukan gerakan kolektif untuk memberantas barang haram tersebut.
Baca juga: Polres Jepara Gandeng Finalis Duta Anti Narkoba, Gencarkan Pesan Antinarkoba di Kalangan Milenial
Baca juga: Jaringan Narkoba Internasional Terbongkar, Simpan Sabu di Dalam Tanah hingga Libatkan PNS
Baca juga: UNIK DAN LANGKA : Ditemukan Hiu di Perairan Brasil Mengandung Narkoba
Ia juga mengimbau berbagai elemen masyarakat agar ikut aktif dalam gerakan pemberantasan narkoba dan miras di Jepara.
"Jepara itu sangat rawan, pintu masuk narkoba banyak. Mulai darat, akses laut dan pulau berpotensi jadi arus perdagangan narkoba. Jangan dibiarkan bebas dan harus dilawan, demi keberlangsungan umat," kata Ainul Mahfudh kepada Tribunjateng, Minggu (28/7/2024).
Sementara itu, perwakilan BNN Provinsi Jawa Tengah, Sholikun menyebutkan ada 35 titik rawan narkoba di Jepara. Titik rawan itu termasuk tingkat waspada dan enam kategori bahaya.
"Berdasarkan penelusuran BNN RI, dari total masyarakat Jawa Tengah 1,30 persen di antaranya merupakan pemakai. Untuk Jepara memang masuk kategori bahaya," ucap Sholikun.
Kepala Unit (Kanit) Satresnarkoba Polres Jepara, Rohmat Azhari mengatakan, konsumsi narkoba tertinggi di Kota ukir adalah jenis sabu dan pil.
Biasanya barang haram dipakai jelang pertunjukan orkes dangdut.
Terkait modus peredaran narkoba, menurutnya bermaca-macam. Untuk mengelabui petugas, narkoba itu dibungkus rokok. Bahkan ada juga yang diselipkan di genset.
"Jika ada warga yang mengetahui lokasi atau tahu transaksi narkoba, harap diinfokan kepada kami. Polres Jepara juga komitmen memberantas narkoba," tandasnya.(ito)
Polisi Amankan 7 orang Copet Dari Konser HUT Jateng ke 80 di Alun - Alun Satu Kabupaten Jepara |
![]() |
---|
Kemeriahan HUT Jateng ke 80 di Jepara, Gubernur Luthfi Ingin Tingkatkan Investasi dan Gotong Royong |
![]() |
---|
Nelayan Jepara Hilang di Perairan Bandengan, Tim SAR Lakukan Pencarian |
![]() |
---|
BREAKINGNEWS: Tenda Tamu VIP HUT Jateng ke 80 di Jepara Roboh di Terjang Angin |
![]() |
---|
Jembatan Kanal Jepara Akan Dibongkar 25 Agustus, Serap APBN Rp 1 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.