Hukum dan Kriminal
Tiktoker Konten Rumah Horor Semarang Pernah Diamankan Warga, Lompati Pagar Malam Hari Tanpa Izin
Sejumlah konten kreator yang membuat konten horor Semarang ternyata pernah disergap dan diamankan warga.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah konten kreator yang membuat konten horor Semarang ternyata pernah disergap dan diamankan warga.
Sebab mereka nekat melompati pagar dan masuk ke rumah milik orang lain tanpa izin dari pemiliknya.
Slamet (61) tetangga rumah konten horor Semarang menyebut pernah didatangi oleh sejumlah konten kreator untuk meminta izinnya memasuki rumah tersebut.
Rumah Slamet yang berada di RT 2 RW 10 Kembangarum Semarang Barat itu memang persis bersebelahan dengan rumah kosong yang menjadi lokasi pembuatan konten horor.
Namun, dia mengaku, tak pernah memberikan izin kepada para konten kreator untuk membuat konten di rumah tersebut.
"Saya memang pernah didatangi empat orang mengaku dari Bangku Kosong TV sekira bulan April atau Mei 2024, tapi saya tidak pernah memberikan izin, karena itu bukan wewenang saya," bebernya, Rabu (31/7/2024).
Selepas itu, Slamet tidak tahu menahu adanya pembuatan konten horor oleh konten kreator yang mendatangi rumahnya.
"Saya bilang kalau tetap nekat itu risiko mereka (konten kreator) yang jelas saya tak memberikan izin," terangnya.
Kendati begitu, Slamet tidak membantah bahwa rumah itu beberapa kali dijadikan konten kreator untuk membuat konten horor.
Bahkan, warga pernah menyergap empat konten kreator kepergok masuk rumah dengan melompati pagar.
"Iya ada kejadian itu, warga lalu mengamankan mereka," terangnya.

Empat konten kreator yang sempat diamankan warga mengaku berasal dari wilayah Godong, Kabupaten Grobogan.
Mereka memasuki rumah dengan cara meloncati pagar saat malam hari sekira pukul 20.00 WIB.
"Kejadian itu sekira bulan September 2023, pertama kali yang memergoki itu seorang tukang rongsok asal Madura yang rumahnya seberang rumah ini (rumah konten horor), kami lalu menyergap mereka," terang warga Kembangarum sekaligus tetangga rumah konten horor, Yamto (70).
Yamto bersama warga lainnya sempat menginterogasi mereka terkait alasan memasuki rumah tersebut. "Katanya cari hiburan buat konten (horor)," terangnya.
Selepas kejadian itu, Yamto mengaku, tak mengetahui lagi adanya para konten kreator memasuki rumah yang kabarnya dijual seharga Rp4 miliar itu. Dia juga kaget saat melihat rumah itu banyak didatangi polisi.
"Kami tidak tahu bahwa rumah itu sering didatangi konten kreator sampai ramai begini," jelasnya.
Menurut warga, rumah dua lantai yang dijadikan konten horor tersebut kabarnya rumah milik seorang pengusaha Arab.
Terkait lamanya rumah kosong, warga sepakat rumah itu kosong lebih dari 1 tahun.
Lokasi rumah juga berada persis di pinggir jalan raya sehingga lokasinya cukup mencolok.
"Rumahnya sudah lama kosong, 1 tahun lebih tapi tak sampai 10 tahun," sambung Yamto.
Untuk diketahui, anak pemilik rumah konten horor Semarang Ahmad alias AH (27) melaporkan lima konten kreator ke polisi terkait dua laporan meliputi UU ITE dan adanya dugaan pencurian.
Lima konten kreator yang dilaporkan ke polisi meliputi Joe Kal dengan judul video “Uji Nyali 24 Jam di Rumah Jutawan Arab”, Joe Alinskie judul video “Akibat Terlalu Meremehkan Uji Nyali di Rumah Kosong Terbengkalai Jutawan Arab”, Rusdy Ramadhan (Bangku Kosong TV), Fredika Channel “Rumah Milyader Mewah Milik Keturunan Arab Dibiarkan Terbengkalai beserta isinya”, serta @Kmus 99 Tiktok dan Zyfa Story di Tiktok Live.

Dua laporan polisi masing-masing berupa adanya dugaan tindakan treapassing atau masuk tanpa izin, pencurian dan vandalisme atau perbuatan merusak.
Untuk dugaan pelanggaran ini, AH mengaku telah melayangkan aduan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng pada Senin, 15 Juli 2024.
Laporan lainnya terkait Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) berupa konten horor yang ditayangkan di Youtube dan Tiktok. Laporan ini sedang dalam penyelidikan Polrestabes Semarang.
"Penyelidikan masih jalan, kami masih kumpulkan para saksi, barang bukti, dan nanti ada gelar perkara," ujar Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polrestabes Semarang AKP Johan Widodo.
Sementara anak pemilik rumah, Ahmad mengaku, sempat dihubungi melalui telepon oleh seorang konten kreator TikTok yang membuat konten di rumahnya. Konten kreator itu sempat meminta maaf atas pembuatan konten tersebut.
"Dia Tiktokkers orang luar Kota Semarang. Dia mengakui bikin konten di rumah ini dan meminta maaf tapi tidak saya maafkan," paparnya. (Iwn)
Detik-detik Aipda Ucok Tega Bantai Ibunya Hingga Tewas, Pukul Kepalanya 3X dengan Tabung Gas Melon |
![]() |
---|
FAKTA, Bisikan Gaib Ini Bikin ABG Tusuk Ayah dan Neneknya Hingga Tewas, Ibu Selamat Meski Terluka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Ini 3 Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Jalur Kereta Api |
![]() |
---|
IRONI Rohidin Mersyah, Dijuluki Gubernur Termiskin di Indonesia, Kini Kena OTT KPK, Segini Hartanya |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Rudapaksa Kakak Beradik di Purworejo, Polisi Telusuri TKP, Periksa 10 Terlapor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.