Semarang
60 Persen Sampah di Kabupaten Semarang Belum Diolah, Pemerintah Bakal Tambah 5 TPS3R
Persoalan sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Persoalan sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang masih jadi sorotan pemerintah.
Diberitakan sebelumnya, kiriman sampah dari seluruh desa ke TPA tersebut rata-rata mencapai 200 ton per harinya.
Untuk itu, selain memperluas lahan di TPA tersebut, pemerintah juga menambah tempat pengelolaan sampah reuse, reduce, and recycle (TPS3R) di tiap desa.
TPS3R berfungsi untuk memilah dan mendaur ulang sampah di tingkat desa untuk menekan jumlah kiriman ke TPA.
Dari yang semula terdapat 34 TPS3R, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang bakal membangun lima unit baru.
“Kami akan sadarkan masyarakat bahwa pengelolaan sampah cukup sampai di TPS3R saja.
Ini solusi yang belum maksimal untuk menekan volume sampah yang dikirim ke pembuangan akhir di Blondo," kata Bupati Semarang, Ngesti Nugraha saat sosialisasi pendampingan pengelolaan sampah di aula Kantor Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jumat (2/8/2024).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang, Heru Purwantoro menyebutkan bahwa lima TPS3R tersebut akan dibangun di masing-masing desa meliputi Sumogawe (Getasan), Bedono (Jambu), Kalirejo (Ungaran Timur), Karangduren (Tengaran), serta Susukan (Ungaran Timur).
Dari 34 TPS3R yang sudah ada selama ini, lanjut Heru, 22 di antaranya mampu beroperasi dengan baik.
DLH juga menggandeng Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) untuk memberikan materi rinci pengelolaan TPS 3R kepada warga atau perangkat desa.
Pimpinan YPCII, Lidya Fransiska menjelaskan bahwa pihaknya berupaya membangun sistem pengolahan sampah yang kuat untuk mengurangi pengiriman volume sampah ke TPA.
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup, kata dia, sekitar 60 persen sampah di Kabupaten Semarang belum diolah.
“Peran TPS3R sangat penting.
Setidaknya lima persen sampah plastik dan kertas harus diolah di TPS3R," tegas Lidya. (*)
Lakukan Penggelapan di Perusahaan Furniture Hingga Rp 292 Juta, Elisabeth Dijebloskan ke Penjara |
![]() |
---|
Jelang Musim Hujan, Proyek Rp 1 Triliun di Semarang Kawasan Timur Jadi Andalan Atasi Banjir |
![]() |
---|
Showroom Tata Udara Modern Hadir di Semarang, Tawarkan Solusi Untuk Hunian dan Komersial |
![]() |
---|
Kisah Wulandari Warga Semarang Dapat Hadiah Mobil, Karena Belikan Obat untuk Ibu |
![]() |
---|
Perbaikan Saluran Air di Semarang Berlangsung, Wilayah Timur Jadi Fokus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.