Sosok Eko Prasetyo Ketua DPRD Wonosobo, Sikap Humble Jadi Modal Utamanya Berpolitik 

Sosok Eko Prasetyo Ketua DPRD Wonosobo, Sikap Humble Jadi Modal Utamanya Berpolitik 

TRIBUNJATENG.COM- Dikenal sebagai pribadi yang humble, nama Eko Prasetyo Ketua DPRD Wonosobo cukup santer dikenal oleh masyarakat Wonosobo.

Gaya bicara santai dan apa adanya membuat Eko Prasetyo mudah berbaur bahkan dengan lawan politiknya.

Eko bercerita, dalam berpolitik, ia tidak pernah memandang seseorang sebelah mata hanya karena memiliki pandangan politik yang berbeda dengannya.

"Kita tidak bisa menjustice orang yang tidak sama dengan kita, baik beda ideologi, beda pemahaman, itu kita tidak bisa meruncingkan bahwa dia tidak bisa berteman dengan kita. Dalam berpolitik, saya masuk manapun bisa," tutur Eko.

Eko Prasetyo memilih partai PDIP sebagai kapalnya sejak tahun 1999.

Dengan bermodal catur di awal karir politiknya, Eko kerap mengajak para pemangku jabatan di kotanya untuk bermain catur.

Ia juga tak segan untuk mencuci motor mereka.

"Saya tidak punya uang untuk modal politik. Saya karena bisa main catur, istilahnya ngenger (pendekatan) ke tempat pejabat, ke pak Dandim juga. Saya ikut mereka yang di Semarang, ya saya ngikut nyuci motornya, mobilnya. Dulu gaji bapak saya Rp 60 ribu. Tapi uang saku temen-temen saya saja Rp 70 ribu. Kan harus pintar-pintar juga," cerita Eko.

Sikap humble Eko juga sempat bisa merebut hati para "preman" di Wonosobo.

"Saya juga dulu berbaur di jalanan. Dulu saya mohon maaf, agak preman. Kalau saya udah (kepalkan tangan), bukan cuma yang di Wonosobo, di Temanggung juga pada takut. Tapi itu dulu, sekarang sudah enggak," tawa Eko.

Beredar rumor, jika Eko Prasetyo berhasil menaklukan kebrutalan preman di daerah Kalianget Wonosobo tahun 1999. Namun Eko membantah rumor tersebut.

Ia hanya mengayomi mereka untuk bergabung ke LSM PREMAN (Pendukung Reformasi Masyarakat Anti Anarkis) pimpinannya.

"Itu rumor tidak benar. Saya memang menjadi ketua LSM Preman, untuk mengajak masyarakat mendukung reformasi anti anarkis," tukasnya.