Berita Kriminal
Alasan 5 Anggota Perguruan Silat Hajar Pekerja Proyek Tol Semarang-Demak, Karena Merasa Dihina
Merasa dihina, sekelompok pemuda diduga dari sebuah perguruan silat melakukan pengeroyokan terhadap pekerja proyek tol Semarang-Demak.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Sekelompok pemuda diduga dari sebuah perguruan silat melakukan pengeroyokan terhadap pekerja proyek tol Semarang-Demak bernama Yuli Susanto (23) di sebuah rumah kontrakan di Pulosari Raya, Kelurahan Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Kasus pengeroyokan ini dipicu oleh korban Yuli yang dinilai para tersangka telah melakukan penghinaan terhadap kelompok silat mereka yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Sebab, Yuli sebelum peristiwa pengeroyokan melakukan siaran langsung TikTok dengan menggunakan kaos bertuliskan Pasukan Anti Kirik (Panatik) dengan gambar anjing dengan garis strip.
Baca juga: Ratusan Pesilat di Kejuaran PSHT CUP IX Sudah Dapat Jaminan Sosial dari BPJS Kantor Cabang Jepara
Sontak dari kejadian live tersebut, kelima tersangka yang digawangi Rendi Dafid Saputra (19) menghajar korban di rumah kontrakan tersebut, Sabtu, 27 Juli 2024 sekira pukul 04.00 WIB.
Rendi dalam menghajar korban tak sendiri melainkan dibantu oleh keempat tersangka masing-masing Galih Pandu Kirana warga Jomblang, Candisari, Kota Semarang.
M Rizal Sahidudin (24) warga Keradenan, Kabupaten Blora. Gravaldi Sutan (23) warga Sendangguwo, Tembalang.
Dan Shakhih Yudi Ardinata (22) warga Candisari, Purwodadi, Kabupaten Grobogan.
“Sebelum pengeroyokan kami sempat datangi korban untuk meminta kaos itu secara baik-baik. Sempat tarik-tarikan rebutan kaos tapi tidak jadi kami ambil,” papar tersangka Yudi Ardinata di Mapolrestabes Semarang, Senin (8/5/2024).
Lantaran korban tak mau memberikan kaos itu, dia bersama teman-temannya pergi ke sebuah acara di daerah Ungaran, Kabupaten Semarang.
Keesokan paginya, dia menyusul para tersangka lainnya ke rumah kontrakan korban.
Di saat itulah, korban sudah dianiaya oleh keempat temannya.
“Saya hanya nendang punggung, habis itu teman-teman saya suruh bubar,” jelas Yudi.
Kasus pengeroyokan itu dipicu karena Rendi gemas akan tingkah korban yang beberapa kali siaran langusng TikTok memakai kaos Panatik.
Dia yang masih satu kontrakan dengan korban lalu mengadukan ke teman-teman satu perguruannya.
“Korban suka bikin ulah bikin grup Instagram panatik, live Tiktok pakai kaos Panatik suka senggol grup silat lainnya. Lalu saya mengabari Yudi sama teman-teman. Mereka lalu saya ajak kontrakan untuk menemui korban,” ujar tersangka Rendi.
Kendati meprovoksi teman-temannya, Rendi berdalih, tak melakukan pemukulan terhadap korban.
Amankan Data Diri Anda, Sindikat Sidrap Ini Bisa Kuras Habis Isi Rekening Bermodal KTP Palsu |
![]() |
---|
Sejauh Ini Penanganan Kasus Salah Tangkap Anak di Magelang Kota Ternyata Kapolresnya Belum Diperiksa |
![]() |
---|
Kabar Terbaru dari Kapolsek Brangsong Kendal AKP Nundarto, Akui Satroni Rumah Janda Malam Hari |
![]() |
---|
Sosok Lukman Chill dan Healing ke Pantai Usai Bunuh Pengusaha Gadai di Semarang, Ini Tampangnya |
![]() |
---|
Bejat! Guru Ngaji di Siandong Brebes Diduga Cabuli Adik Ipar Selama 7 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.