Diduga Lecehkan Adat Minang, Bundo Kandung IKM Tulis Surat Terbuka untuk Aaliyah dan Geni Faruk

Ananda Aliyah telah mencoreng busana adat kami yg telah anada modifikasi sekehendak hati.

Perlu ananda ketahui bahwa busana adat pengantin bagi kami sangatlah sakral.

Suntiang yg di pakai dikepala pengantim wanita melambangkan mahkota kebesaran dan kesucian seorang wanita saat menikah sebagai tanda dia sudah beralih menjadi dewasa, sedangkan busana pengantin wanita minang gunanya untuk menutup aurat,
bagi kami adat minangkabau sangat identik dengan Islam,dan busana perempuan minang harusnya mencerminkan wanita yang punya rasa malu untuk tidak mengumbar aurat.

Saya kecewa dengan ibunda Thoriq yg mengaku orang minang tapi tidak mengerti makna busana adat itu sendiri, sehingga tidak menunjukan apa itu minang.

Perempuan minang dimuliakan oleh agama dan adatnya, dan ketika ananda Aliya mengenakan suntiang kami dg menggunakan busana yang mengumbar aurat kami anggap sebagai pelecehan bagi kami orang minang.

Kami harap anada Alliya dan keluarga menyadari hal ini, dan kami berharap ini pelajaran untuk yg lainnya,terutama para disigner busana pengantin, busana adat tidak bisa dimodifikasi secara sembarangan, sebelum memodifikasi busana tsb,pelajari dulu adatnya , adat kami bersendikan sara' ,sara' bersendikan Kitabullah,artinya adat kami berpedoman kepada Al Qur'an,Adat Mamakai,Sara' Mangato,
jangan seenaknya mencampur adukan adat kami dg budaya luar.

Semoga ini jadi pelajaran bagi kita semua.
wassalamualaykum wr wb
Hj. herlina Hasan Basri

Dewan Pembina DPP BK IKM" tulis surat terbuka tersebut untuk Aaliyah Massaid dan Thoriq beserta keluarga besar.

Diketahui jika pihak Bundo Kandung IKM merasa kecewa dengan wedding robe yang dikenakan oleh Aaliyah lantaran terlalu terbuka dan tidak sesuai dengan adat Minang.

(*)