Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pedihnya Kehidupan Bocah di Gaza, 625.000 Anak Kehilangan Kesempatan Belajar, 9.211 Siswa Tewas

Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, tercatat 625.000 anak-anak Palestina di Gaza kehilangan kesempatan bersekolah untuk satu tahun ajaran

Editor: muslimah
Mohammed Abed/AFP
Anak-anak Palestina dengan badan dan muka penuh debu oleh serangan udara Israel di sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza selatan, 23 Oktober 2023.  

TRIBUNJATENG.COM - Anak-anak menjadi korban nyata kejamnya perang di Gaza. 

Serangan Israel selain menewaskan para bocah jugamenghancur-leburkan sarana pendidikan.

Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, tercatat 625.000 anak-anak Palestina di Gaza kehilangan kesempatan bersekolah untuk satu tahun ajaran. 

Perang antaa Israel melawan Hamas di Gaza juga menyebabkan 9.211 anak-anak di Gaza tewas.

Baca juga: Anak-anak Hamil di Luar Nikah Masih Banyak di Jepara, Sebulan Bisa 49 Pengajuan Dispensasi Nikah

Perang brutal yang terus berlarut-larut dan berlangsung selama 1 bulan ini menyebabkan kesehatan mental anak-anak di Gaza memburuk. Begitu juga kesehatan mental para guru dan pendidik, serta pengasuh.

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan melewati reruntuhan sekolah yang hancur akibat serangan udara Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Sabtu, 27 Juli 2024. (AP)

Mengutip Al Mayadeen, sebanyak 625.000 siswa yang terdaftar di Gaza pada tanggal 30 Juli 2024, semuanya telah melewatkan satu tahun akademik penuh.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, 39.000 siswa tidak menghadiri ujian resmi evaluasi sekolah menengah atas untuk kelas 12, menurut laporan situasi oleh Relief Web.

Kebanyakan dari mereka mungkin tidak akan pernah bersekolah lagi, dan tidak satupun dari mereka dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Bangunan sekolah tidak bisa dipakai para siswa untuk belajar karena penuh oleh keluarga warga Gaza yang pengungsi dan sangat membutuhkan perlindungan setelah tempat tinggal mereka dihancurkan Israel.

Ruang kelas dan lorong dipenuhi kasur dan selimut; meja diubah menjadi lemari dan dinding; dan taman bermain dilapisi dengan tenda dan terpal, sehingga sangat membebani beberapa fasilitas WASH yang tersedia.

Selain itu, kondisi yang terlalu padat menyebabkan suasana yang tidak bersih, penyebaran penyakit yang cepat, risiko cedera yang lebih tinggi karena kurangnya privasi, dan kerusakan pada peralatan dan perabotan.

Kesehatan psikologis dan mental anak-anak, pendidik, dan pengasuh semuanya sangat menderita akibat keadaan ini, yang juga sangat merugikan kemampuan anak-anak dalam menggunakan hak mereka atas pendidikan.

93 Persen Sekolah di Gaza Rusak

Bangunan Sekolah Khalifa Bin Zayed yang hancur lebur o
Bangunan Sekolah Khalifa Bin Zayed yang hancur lebur oleh serangan roket jet tempur Israel di Beit Lahia, Gaza, pada 26 Desember 2023.

Pada 30 Juli 2024, Kementerian Pendidikan dan Pendidikan Tinggi (MoEHE) Negara Palestina mengatakan bahwa sejak 7 Oktober, lebih dari 14,237 siswa dan 2,246 instruktur terluka di Jalur Gaza, sementara 9,211 siswa dan 397 anggota staf kependidikan telah tewas di tangan pasukan Israel.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved