Persiapan Pilkada 2024, KPU Salatiga Sebut Jumlah Pemilih Muda Capai 52 Persen
Ketua KPU Salatiga Yesaya Tiluata membeberkan tahapan persiapan Pilkada 2024. Selain itu KPU Salatiga saat ini terus meningkatkan partisipasi rakyat
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Ketua KPU Salatiga Yesaya Tiluata membeberkan tahapan persiapan Pilkada 2024. Selain itu KPU Salatiga saat ini terus berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi masyarakat demi mensukseskan pemilihan walikota dan gubernur Jawa Tengah. Berikut hasil wawancara khusus Yesaya Tiluata dengan jurnalis Tribun Jateng:
Saat ini perisiapan Pilkada sudah sejauh apa pak?
Sekarang ini untuk pilkada sudah berada pada tahapan pencoklitan data pemilih yang sudah dilakukan oleh pantarlih di bulan Juni hingga Juli. Data dari KPU RI terdapat 150.471 daftar pemilih. kemudian kami melakukan pencocokan oleh petugas pantarlih. Hasil sementara ini cenderung berkurang dari data tersebut karena ada warga yang menjadi anggota TNI/Polri, berpindah domisili dan ada warga yang meninggal dunia. Itu masih sementara dan nanti di bulan September akan ada Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan diumumkan.
Berapa data pemilih pemula untuk Pilkada 2024 ini?
Pemilih pemula bertambah sekitar 3.000 orang dan di Kota Salatiga in. Sehingga total generasi milenial dan generasi Z berkisar 52 persen dari seluruh daftar pemilih. Sehingga kunci partisipasi Pilkada 2024 ini ada di tangan anak muda.
Kapan dilantik anggota DPRD terpilih?
Pileg 2024 kemarin, ada tahapan yakni pelantikan anggota DPRD terpilih di Kota Salatiga. Kami sudah menyerahkan 25 nama untuk disahkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Di Kota Salatiga jumlah penduduknya di bawah 200 ribu, sehingga jumlah kursi anggota DPRD kota Salatiga hanya 25 kursi dan itu diperebutkan oleh 18 partai politik dan hanya 6 partai politik yang mendapatkan kursi tersebut. Saat ini, anggota DPRD terpilih sudah menyerahkan LHKPN dan nanti akan ada pelantikan pada 14 Agustus 2024.
Terkait Pilwalkot tahapannya sudah sampai mana?
saat ini sudah akan masuk tahapan pengumuman dan pendaftaran pasangan calon pada tanggal 24-26 Agustus dan tahap pendaftaran dari 27-29 Agustus 2024. Pasangan calon punya waktu 3 hari ini untuk mempersiapkan berkas. Di Kota Salaitiga sepertinya tidak ada pasangan calon incumben. Saat ini kami dari KPU sedang melakukan sosialisasi kepada partai politik maupun Ormas terkait adminitsrasi pencalonan. Diharapkan waktu 3 hari ini pasangan calon sudah bisa melengkapi semua syarat dan berkas. Selama 3 hari itu nanti ada perbaikan berkas jika ada syarat-syarat yang belum lengkap.
Seperti apa pengamatan KPU terhadap bakal calon walikota?
Saat ini kami melihat para bakal calon belum ada yang mendapat surat rekomendasi resmi dari partai politik. Sehingga masih sangat dinamis. Namun kami memprediksi nanti akan ada 4 pasangan calon. Kalau figure yang muncul di Kota Salatiga lebih dari 5 pasangan calon dari berbagai latar belakang, ada politisi, ASN, TNI/Polri maupun pengusaha.
Adakah partai yang bisa mencalonkan diri tanpa koalisi?
Ada, saat ini ada 2 partai yang bisa mengusung calon sendiri yakni PDIP dan PKB.
Apa syarat jika ada ASN atau TNI?polri mencalonkan diri sebagai calon walikota?
Jika ada PNS atau TNI/Polri harus mengundurkan diri saat pendaftaran dan surat itu harus dilampirkan, nanti pada saat penetapan harus ada surat keputusan atas surat pengunduran diri dari pejabat yang berwenang. Jika belum ada surat tersebut, bisa menggunakan surat tanda bukti sudah menerima surat pengunduran diri dan ditandatangi oleh pejabat yang berwenang.
Adakah lembaga pemantau dan lembaga survei yang sudah mendaftarkan diri?
Ada. Lembaga pemantau dan lembaga survei adalah lembaga yang berbeda. Lembaga pemantau adalah lembaga yang memantau jalannya proses pilkada sehingga juga memantau proses kerja KPU dan Bawaslu, kemudian memantau proses pendaftaran, proses kampanye dan seluruh tahapn pemilu. Sementara lembaga survei melakukan riset terkait pasangan calon dan riset-riset lainnya. Lembaga pemantau dan lembaga survei harus teregister di KPU
Di kota Salatiga pertisipasi pemilih berapa persen?
Di salatiga Pilpres dan Pileg partisipasinya cukup baik. Pemilih Pilpres 100 persen partisipasinya, sementara di Pileg 88 persen. Saat ini kami masih sosialisasi kepada masyarakat, ormas, stakeholder, LSM, partai politik untuk mensukseskan pilkada. Agar pada tanggal 27 November nanti, masyarakat menggunakan hak pilihnya. Maka kami dari KPU terus melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi terkait Pilwalkot dan Pilgub. Pilkada tahun ini cukup unik karena pertama kali dilaksanakan secara serentak dan nasional seluruh Indonesia. Semoga besok angka partisipasinya lebih tinggi lagi.
Bagaimana cara KPU mengajak pemilih pemula untuk menggunakan hak suaranya?
Kami terus berupaya untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya. sehingga seluruh elemen masyarakat kami libatkan dalam seluruh kegiatan dan tahapan pemilu. Kami juga beekerjasama dengan tokoh agama karena para tokoh agama memiliki basis yang kuat sehingga bisa membantu KPU untuk melaksanakan sosialisasi agar partisipasi Pilwalkot dan Pilgub nanti akan meningkat.
Apa yang dilakukan KPU jika ada paslon atau timses melakukan politik uang?
Jika ada pasangan calon atau tim sukses menggunakan politik uang dalam meraup dukungan akan ditindak oleh Bawaslu. Namun kami dari KPU tetap melakukan sosialisasi agar parpol tidak melakukan politik uang dan menghimbau masyarakat untuk menolak jika ada pemberian dan segera melaporkan ke Bawaslu. Karena secara undang-undang, pemberi dan penerima politik uang bisa kena sanksi. Di Bawaslu dalam kasus politik uang, harus ada laporan formal dan informal yang terdiri dari siapa yang melaporkan, siapa pihak terlapor, waktu dan tempat kejadian dan itu nanti akan ditindaklanjuti oleh Bawaslu sebagai bentuk pengawasan.
Apa pesan anda untuk warga Kota Salatiga?
Untuk warga Salatiga, pada Pilwalkot dan Pilgub nanti diharapkan menggunakan hak pilihnya pada 27 November sesuai hati nurani tanpa ada paksaan untuk memilih paslon tertentu. Karena kita memilih pemimpin yang memiliki visi dan misi dan program yang baik. Karena program tersebut akan dilaksanakan untuk 5 tahun ke depan.Sehingga pilkada ini sangat penting demi seluruh masyarakat di Salatiga dan Jawa Tengah. Semoga Pilkada dan Pilgub nanti berjalan lancar dan damai.
Video Disdikpora Wonosobo Buka Suara soal Dugaan Perundungan Siswa SD di Kertek |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Apresiasi Kader Posyandu Jadi Ujung Tombak Jaga Kesehatan Masyarakat |
![]() |
---|
Bank Jateng Ikut Perkuat Ketahanan Sistem Keuangan Nasional Lewat Implementasi DNDF dan NCCD |
![]() |
---|
Perkuat Pemahaman Hukum di Era Global, LKBH UNIMMA Gelar Penyuluhan Tindak Pidana ITE |
![]() |
---|
Polsek Kedawung Hidupkan Program JULING di Masjid Khoirul Hidayah, Pesan Kamtibmasnya Menyentuh Hati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.