Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Karanganyar

Medjora Cafe Karanganyar, Usung Konsep Eco Frendly

Medjora Cafe menawarkan nuansa berbeda kepada para pengunjung. Selain ornamen dengan sentuhan klasik, kafe yang berada di Desa Kemuning Ngargoyoso

Penulis: Agus Iswadi | Editor: Catur waskito Edy
Pemilik Medjora Cafe, Wiryawan.
Pengunjung saat memesan menu di Medjora Cafe yang berada di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, Sabtu (10/8/2024).  

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Medjora Cafe menawarkan nuansa berbeda kepada para pengunjung. Selain ornamen dengan sentuhan klasik, kafe yang berada di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar tersebut mengusung konsep eco frendly atau ramah lingkungan.

Pengunjung akan disuguhi nuansa asri berupa taman lengkap dengan gazebo tatkala memasuki bagian depan kafe. Akan tetapi setelah masuk ke bagian dalam kafe, pengunjung akan diajak bernostalgia dengan ornamen klastik yang mengihasi dinding dan sudut kafe tersebut. Sentuhan aksesoris khas bali juga menghiasi beberapa ruangan kafe.

Pemilik sekaligus Ketua Pokdarwis Desa Kemuning, Wiryawan (43) mulai merintis usaha tersebut pada 1 Juni 2019 lalu. Dia menceritakan, kafe tersebut semula hanya didesain sederhana.

Seiring berjalannya waktu kemudian ditambahkan sentuhan klasik serta ornamen bali. Lanjutnya ternyata hal tersebut berdampak positif terhadap kunjungan.

"Awalnya ide usaha sampingan karena Kemuning sudah mulai ramai (wisatawan). Orang cari tempat nongkrong malam tidak ada," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (10/8/2024).

Dia mulai fokus merintis usaha tersebut pasca memutuskan mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Sebelumnya, Wiryawan bekerja di Direktorat Jenderal Konservasi  Sumber Daya Alam dan Ekositem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama sekitar tahun. Setelah mengundurkan diri, dia lantas kembali ke kampung mempraktekan prinsip konsevarsi untuk ditularkan kepada warga sekitar dan pengunjung melalui usaha kafe.

"Background saya pendidikan konservasi. Konsep utama yang diusung (kafe) eco frendly atau ramah lingkungan. Makanya di sini njenengan tidak akan menemukan tisu, botol plastik kemasan, sedotan plastik," terangnya.

Lanjutnya, interior kafe juga memanfaatkan barang bekas untuk memperpanjang masa pakai barang sebelum didaur ulang. Selain itu sisa sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari kafe juga dimanfaatkan untuk keperluan warga sekitar.

Dia mengungkapkan, sisa sayur dijadikan pakan hewan di mini zoo yang dikelola karang taruna setempat. Kemudian sisa nasi dijadikan pakan ternak yang dipelihara warga sekitar. Sedangkan sampah anorganik dipilah dan diolah oleh kelompok pemuda setempat.

Wiryawan menerangkan, kafe ini juga mengusung konsep pemberdayaan masyarakat. Para pekerja berasal dari warga lokal. Selain itu produk dan olahan lokal juga dijual di kafe.

"Teh yang digunakan di sini, teh lokal (produk UMKM) Kemuning," tuturnya.

Dia menambahkan, literasi dan edukasi juga menjadi konsep yang diusung dalam pengelolaan kafe yang kini telah berusia lebih dari 5 tahun tersebut. Selain perpustakaan mini, terangnya, ada semacam forum edukasi yang menghadirkan narasumber dari akademisi untuk meningkatkan kapasitas SDM lokal setiap sebulan sekali.

"Edukasi soal pariwisata, pengelolaan keuangan, media sosial, pemasaran digital, ilmu lingkungan dan kewirausahaan," imbuhnya.

Medjora Cafe beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00. Selain menu tradisional jawa, ada pula menu khas bali seperti nasi campur bali, ayam betutu, dan sate lilit. Harga makanan dan minuman yang dijual di Medjora Cafe terbilang ramah di kantong. Menu makanan dijual dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 45 ribu. Sedangkan harga minuman dijual dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 20 ribuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved