Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

GEMPA BUMI

Apa Itu Gempa Megathrust? Simak Penjelasan BMKG, Sebut Tinggal Tunggu Waktu Terjadi di Indonesia

Apa Itu Gempa Megathrust? Simak Penjelasan BMKG, Sebut Tinggal Tunggu Waktu Terjadi di Indonesia

|
Penulis: non | Editor: galih permadi
GOOGLE
Apa Itu Gempa Megathrust? Simak Penjelasan BMKG, Sebut Tinggal Tunggu Waktu Terjadi di Indonesia 

Daryono, mengungkapkan bahwa megathrust bisa diartikan sesuai dengan kata penyusunnya.

Analis bahaya gempa dan peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Arifan Jaya Syahbana yang menjelaskan,

bertumbuknya kerak samudera dan kerak benua itulah yang menjadikan fenomena megathrust.

Sementara penyelidik geologi muda, Dr. Joko Wahyudiono, S.T., M.T., menjelaskan bahwa definisi megathrust dari sudut pandang geolog berasal dari kata “mega” yang artinya besar dan “thrust” yang artinya sesar sungkup.

Selain itu, Joko juga menyebut bahwa letaknya berada di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra) dengan kedalaman tidak lebih dari 50 meter.

Lokasi Megathrust di Indonesia Zona megathrust di Indonesia tentunya bukan merupakan hal baru.

Zona megathrust sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.

Walau begitu, sebagian masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami lokasi megathrust di Indonesia.

Melansir laman Kementerian ESDM, jalur megathrust di Indonesia memanjang dari sebelah barat ujung utara Sumatera ke selatan Jawa hingga di selatan Bali dan Nusa Tenggara yang terbagi-bagi ke dalam beberapa segmen.

Sementara dilansir dari laman Antara, zona megathrust berada di zona subduksi aktif.

Seperti subduksi Sunda (mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba), subduksi Banda, subduksi Lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi Lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.

Berdasar data Pusat Gempa Nasional, 2017, Indonesia memiliki 13 segmentasi megathrust yang aktif dan berpotensi menyebabkan gempa besar serta tsunami.

Zona tersebut yaitu Aceh-Andaman, Nias-Simeulue, Kepulauan Batu, Mentawai-Siberut, Mentawai–Pagai, Selat Sunda Banten, Selatan Jawa Barat-Jawa Tengah, Selatan Jawa Timur, Sumba, Papua, Utara Sulawesi, dan Subduksi Lempeng Laut Filipina. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved