Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nasib Jaimas Simaremare, Permintaan Maaf Guru Renang Ditolak, Proses Hukum Berlanjut

Nasib Jaimas Simaremare pelatih renang yang menendang wanita sampai jatuh pingsan di kolam renang tak mendapatkan permintaan maaf, hukuman dilanjut.

Editor: raka f pujangga
Tribun Medan/Alif
Jaimas Simaremare (40) oknum pelatih renang yang aniaya guru wanita di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asahan, Jumat (2/8/2024) lalu minta maaf dan berharap ada jalur damai. 

TRIBUNJATENG.COM - Nasib Jaimas Simaremare pelatih renang yang menendang wanita sampai jatuh pingsan di kolam renang tak mendapatkan permintaan maaf.

Peristiwa yang terjadi di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Asahan masih belum menemukan kesepakatan berdamai. 

Menurut kuasa hukum Jaimas Simaremare, Marudut Simanjuntak, Keluarga Jaimas sudah berusaha melakukan perdamaian dengan korban. 

Baca juga: Kondisi Terkini Miss Lani Ditendang di Bagian Vital Oleh Guru Renang Pria, Memar

"Dari pihak keluarga sudah mencoba melakukan perdamaian dengan tiga kali datang ke rumah keluarga korban. Namun, tidak ada titik temu," kata Marudut Simanjuntak, Selasa (13/8/2024). 

Lanjutnya, hal tersebut dikarenakan pihak korban tidak ingin berdamai dan tetap akan melanjutkan dengan menempuh jalur hukum. 

"Padahal, kalau kita kaji. Korban ini duluan menendang klien kami. Tapi, dalam video tersebut kami duga sudah di potong," kata Marudut. 

Kronologi Pria Pelatih Renang di Asahan Tendang Alat Vital Guru Olahraga Perempuan Sampai Pingsan
Kronologi Pria Pelatih Renang di Asahan Tendang Alat Vital Guru Olahraga Perempuan Sampai Pingsan (Instagram/terangmedia)

Bahkan, ia juga meragukan hasil visum yang dilakukan oleh korban. 

Menurutnya, berdasarkan dari rekaman tersebut ada unsur manipulasi. 

"Kalau dari video tersebut, saya lihat ada manipulasi. Saya juga meragukan hasil visum yang dilakukan oleh korban," katanya. 

Terlebih, ungkap Marudut, kliennya sudah beberapa kali meminta korban untuk berbagi waktu latihan.

Namun, korban tetap berkeras bahwa kolam tersebut milik publik. 

"Saat kejadian tersebut, sebenarnya terjadi dikarenakan anak didik klien kami hendak menyelesaikan latihan terakhir dengan sprint. Tapi, datang korban menempatkan anak didiknya di arah yang berlawanan. Sehingga, klien kami menegur dan korban tidak terima," katanya. 

Sehingga terjadi kejadian yang terjadi pada video viral tersebut dan kini Jaimas mendekam dibalik jeruji besi Polres Asahan. 

Pengakuan Pelaku

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved