Berita Regional
Veteran Tinggal Bersama Sapi, Ungkap Kisah Tertembak saat Tugas di Timor Timur 1976
Seorang veteran Seroja warga Desa Sumberdodol, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tinggal serumah dengan sapi peliharaannya.
Nihzamul juga mengaku akan mempertimbangkan alasan Sudarno yang memilih tinggal seatap dengan sapi peliharaannya untuk melakukan pembangunan rumah.
“Selayaknya harus dipisahkan, tentunya dari keluarga ikhlas juga, jangan dipaksa. Dia nggak mau, sudah kita buat terpisah dia kembali lagi. Kenapa ternaknya ada di dalam rumah karena kekhawatiran beliau asetnya hilang,” ungkap dia.
Komandan Kodim 0804 Kabupaten Magetan, Letkol Inf Hasan Dasuki mengatakan, Sudarno merupakan pensiunan TNI AD Veteran Seroja yang dikirim ke Timor Timur tahun 1976.
Dia memastikan Sudarno akan mendapat perhatian khusus terutama terkait kondisi rumah yang dihuninya.
“Ada perhatian khusus terhadap perumahan ini, mudah-mudahan ini segera terealisasi sehingga beliau ini nyaman tinggal di rumahnya,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Magetan Sujatno mengungkapkan, pemerintah daerah harus segera turun tangan untuk bisa menindak lanjuti pemberian rumah layak huni.
Bahkan dia mengaku siap untuk membeli sapi yang dipelihara Sudarno untuk membantunya.
“Tadi disampaikan kepada pak camat untuk ditindaklanjuti. Sehingga bisa hidup sehat, jadi rumah sama kandang biar tidak jadi satu. Kalau (sapi) harganya cocok biar agak mahal saya beli sambil memberikan bantuan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Panekan Yanu Hari Wibowo mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi kondisi rumah Sudarno yang menjadi satu dengan kandang sapi.
Ia diberi waktu satu bulan untuk memperbaiki kondisi rumah Sudarno.
“Paling tidak ada perubahan. Kami diminta untuk berkoordinasi dengan instansi terkait kondisi rumah bagi veteran ini. Dikasih waktu satu bulan harus ada perubahan, kita akan korodinasi dengan OPD terkait,” katanya.
Ayah 2 Anak
Hartini, istri Sudarno mengaku memiliki 2 anak yang saat ini sudah berkeluarga. Kedua anaknya tinggal di Sragen dan Jakarta.
Dikatakan Hartini, anaknya jarang pulang karena sibuk kerja dan telah memiliki keluarga masing-masing. Biasanya, ia berkomunikasi dengan mereka melalui sambungan telepon.
“Anak saya dua, cucu saya lima. Saya tinggal berdua saja karena jarang pulang ke rumah, paling ya telpon karena sibuk kerja,” kata Hartini.
RSUD Kewalahan Tangani Korban Keracunan MBG di Lebong Bengkulu yang Jumlahnya Capai 281 Siswa |
![]() |
---|
Berawal Pakai Narkoba Bersama, David Tusuk Pacarnya hingga Tewas |
![]() |
---|
Musleh Dibacok Tetangga Sendiri gara-gara Rebutan Pohon Jati |
![]() |
---|
Jasad Wanita Nyaris Tanpa Busana Ditemukan di Semak-Semak Lahan Kosong |
![]() |
---|
Anggota TNI Pembunuh Istri Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.