Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Apa Itu Open Marriage? Istilah Viral di TikTok, Tren Marriage is Scary

Apa Itu Open Marriage? Istilah Viral di TikTok Berkat Tren Marriage is Scary

Penulis: non | Editor: galih permadi
LightFieldStudios
Apa Itu Open Marriage? Istilah Viral di TikTok, Tren Marriage is Scary 

Apa Itu Open Marriage? Istilah Viral di TikTok, Tren Marriage is Scary

TRIBUNJATENG.COM - Baru-baru ini di TikTok viral tentang tren Marriage is Scary, di mana netizen membagika ketakutan meraka akan pernikahan.

Di antaranya adalah seseorang yang membagikan konten Marriage is Scari di TikTok.

Netizen tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan dengan calon suami yang meminta dirinya untuk menjalani open marriage nantinya.

Apa Itu Open Marriage?

Open marriage adalah suatu bentuk hubungan pernikahan di mana pasangan yang sudah menikah sepakat untuk memperbolehkan

adanya hubungan romantis atau seksual di luar pernikahan mereka. Konsep ini berbeda dengan monogami tradisional,

di mana pasangan diharapkan untuk setia satu sama lain secara eksklusif.

Dalam open marriage, aturan dan batasan biasanya ditetapkan bersama untuk memastikan transparansi dan menjaga keharmonisan dalam hubungan.

Konsep open marriage bukanlah hal yang baru, meskipun istilah ini mungkin lebih sering didengar dalam beberapa dekade terakhir.

Bentuk-bentuk hubungan serupa telah ada sepanjang sejarah dan dalam berbagai budaya.

Open marriage mendapatkan perhatian luas pada 1970-an dengan buku Open Marriage oleh George dan Nina O’Neill.

Open marriage berbeda dengan perselingkuhan.

Pasalnya dalam open marriage kedua belah pihak menyetujui ada pihak eksternal di antara hubungan pernikahan mereka.

Sehingga, alasan ini lebih dipilih oleh pasangan daripada berselingkuh.

Meskipun open marriage dapat menawarkan banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang perlu dipertimbangkan:

1.Cemburu dan Rasa Tidak Aman: Mengelola perasaan cemburu dan rasa tidak aman bisa menjadi salah satu tantangan utama dalam open marriage.

Penting untuk memiliki strategi yang baik untuk menangani perasaan tersebut.

2. Penilaian Sosial: Pasangan dalam open marriage mungkin menghadapi penilaian atau stigma dari masyarakat atau keluarga.

Ini bisa menambah tekanan pada hubungan mereka.

3. Komunikasi yang Berkelanjutan: Memastikan bahwa komunikasi tetap terbuka dan jujur memerlukan usaha yang konsisten dari kedua belah pihak.

Open marriage adalah pilihan hubungan yang bisa menjadi solusi bagi beberapa pasangan untuk memenuhi kebutuhan emosional dan seksual mereka.

Namun, kesuksesan dari open marriage sangat bergantung pada komunikasi yang baik, pengaturan aturan yang jelas.

Serta kemampuan untuk menangani perasaan cemburu dan tantangan lainnya.

Bagi pasangan yang mempertimbangkan open marriage, penting untuk mengevaluasi apakah bentuk hubungan ini sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan masing-masing.

Seperti halnya dengan bentuk hubungan lainnya, open marriage membutuhkan pemahaman, kesepakatan, dan kerja sama dari kedua belah pihak.

Hanya saja praktik open marriage memang tidak umum terjadi di Indonesia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved