Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Bu Guru Sulasmiyati, Tiap Hari Antar Jemput Siswa Pakai Motor Dorkas

Guru berusia 45 tahun ini menggunakan motor dorkas atau motor odong-odong bekas untuk antar jemput murid kelas 1 SD

Editor: muslimah
Kolase TribunJatim/Youtube
Kisah Mulia Sulasmiyati, Guru Antar Jemput Murid Sudah 4 Tahun Pakai Motor Dorkas Penuhi Nazar Diangkat Jadi P3K  

TRIBUNJATENG.COM - Kisah mulia seorang ibu guru di di Pangaerengan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Ia tak hanya mengajar anak didiknya, tapi lebih dari itu.

Berawal keprihatinan karena banyak murid yang kesulitan berangkat ke sekolah karena rumah yang jauh.

Bu guru ini pun menjemput para muridnya setiap hari.

Berikut kisah Bu Guru Sulasmiyati

Baca juga: Pratama Arhan Diterpa Masalah, Ebes Anto Beri Dukungan: Kamu Anak Baik, Penurut dan Sopan

Menjadi seorang guru bukan sekadar mengajar, melainkan juga memberikan kemudahan bagi muridnya.

Sulasmiyati menjadi figur guru yang antar jemput muridnya ke SD untuk bersekolah.

Guru berusia 45 tahun ini menggunakan motor dorkas atau motor odong-odong bekas untuk antar jemput murid kelas 1 SD.

Rutinitas pelayanan antar jemput murinya itu sudah dia lakukan 4 tahun belakangan ini.


Hal ini Sulasmiyati lakukan karena melihat kondisi murid-muridnya yang rumahnya jauh dari sekolah.

Tak hanya itu, Sulasmiyati prihatin jiwa muridnya tak sekolah gara-gara jauh ke sekolah.

Adapun inisiatif Sulasmiyati ini dilakukan saat dirinya mulai mengajar di di SDN Pangeranan 1 Kota Bangkalan, Madura, di tahun 2019.

Kala itu, ia menggunakan sepeda motor untuk sarana antar jemput siswa.

Di tengah perjalanannya memberikan pelayanan tersebut, muncul di benak Sulasmiyati untuk memiliki motor dorkas.

Pasalnya, Sulasmiyati mendapatkan kesulitan hanya mampu menjemput muridnya maksimal 5 orang murid.

Ia membawa dua murid di jok depan, dan tiga murid lainnya dibonceng di jok belakang sepeda motor.

Terlebih Sulasmiyati memikirkan bahaya yang ditimbulkan jika terjadi kecelakaan dialaminya saat memboncengi 5 muridnya sekaligus tersebut.

Karena hal itu, ia mulai berangan untuk memiliki kendaraan yang lebih bisa menamping banyak murid untuk diantar jemput olehnya.

Saat itu, pemikiran Sulasmiyati tersebut masih menjadi angan-angan.

Pasalnya, saat itu Sulasmiyati pun hanya mengandalkan gajinya sebagai guru honorer.

Dari penghasilannya itu, Sulasmiyati sadar tidak akan mampu membeli motor dorkas tersebut.

Meski kondisinya yang pas-pasan, tidak lantas membuat Sulasmiyati patah arang.

Sejak itulah, Sulasmiyati bernazar untuk membeli motor dorkas jika dirinya diangkat menjadi guru P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak).

Tak disangka, dua tahun kemudian cita-citanya untuk menjadi guru P3K tercapai di tahun 2023.

“Alhamdulillah Allah mencatat, saya diterima P3K di tahun 2023," ujar Sulasmiyati dikutip Tribunjabar.id dari TribunMadura.co, Rabu (21/8/2024).

Meski hanya membeli kendaraan bekas, saat itu kondisi mesin motor dorkas milik Sulasmiyati masih layak digunakan untuk berkeliling antar jemput muridnya.

Sehari-hari, Sulasmiyati menjemput muridnya diawali dari belakang pos polisi, Kampung Junok Sampang, untuk menaikkan lima orang siswa.

Lalu, penjemputan berlanjut ke Gang VIII Kelurahan Bancaran untuk menjemput enam orang siswa.

Kemudian, ia bergeser menjemput dua siswa ke Kampung Penyageren, Kelurahan Bancaran, Sampang.

Setelah itu, Sulasmiyati melewati kawasan Rutan Bangkalan untuk menjemput dua orang siwa lainnya.

Hingga sampailah Sulasmiyati di titik terakhir penjemputan berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto untuk mengangkut dua orang siswa.

Didukung Guru Lain

Sulasmiyati bersyukur karena inisiatifnya memberikan layanan antar jemput muridnya itu didukung para guru lainnya.

Masih dikutip dari sumber yang sama, Sulasmiyati menjelaskan biaya operasional motor dorkas tersebut ditopang dari bantuan teman-teman guru SDN Pangeranan 1.

Adapun untuk biaya perawatan seperti ganti oli dan servis, dibantu kepala sekolah yang kebetulan mempunyai bengkel.

"Kebetulan di sini muridnya sedikit, ada beberapa anak yang putus sekolah, berhenti sekolah karena lokasi sekolah dan rumah terlalu jauh.

Dari situlah saya terus mencari murid, saya juga menerapkan les gratis dan antar jemput.

Jumlah murid sedikit karena kalah bersaing dengan SD-SD di pinggir jalan," papar Sulasmiyati.

Motor Dorkasnya Sempat Rusak

Sudah 4 tahun lamanya Sulasmiyati menjalani rutinitas tersebut.

Hingga akhirnya kendaraan dorkasnya yang bertuliskan 'Fasilitas Antar Jemput Siswa SDN Pangeran 1' tersebut mengalami masalah karena mesinnya mogok.

Motor dorkas bermuatan tujuh orang siswanya itu mendadak mogok ketika mendekati SDN Kelurahan Pangeranan 1, Senin (19/8/2024).

Meski sudah di depan gerbang sekolah, Sulasmiyati tampak kebingungan untuk memperbaiki kendaraannya tersebut.

Beruntungnya saat itu melintas Babinsa 0829/01 Sertu Sofyan Rikianto, Bhabinkamtibmas Aipda Sopan Sofyan, serta Lurah Pangeranan Agus Deny.

Tiga pilar Kelurahan Pangeranan, Sampang tersebut menghentikan laju kendaraan.

Ketiganya kemudian memberikan bantuan dorong hingga dorkas bermuatan tujuh orang siswa itu masuk halaman sekolah.

"Tuas starternya dol, padahal saat karnaval kemarin baik-baik saja. Entah kenapa sekarang dol."

"Mungkin karena kalau diparkir di sekolah sering dibuat mainan anak-anak, jadinya rusak ini rusak itu, ada saja," ungkap Sulasmiyati.

Sementara Lurah Pangeranan, Agus Deny mengungkapkan, pertemuan Tiga Pilar Kelurahan Pangeranan dengan kendaraan dorkas mogok bermuatan tujuh orang siswa ini berawal saat kegiatan rutin berkeliling untuk pemantauan wilayah.

"Kok kebetulan bertemu ibu itu, saya tanyakan ternyata kendaraannya mogok. 

Akhirnya kami berinisiatif mencoba memberikan bantuan mendorong kendaraan itu."

"Beliau memang memiliki inisiatif untuk antar jemput siswa dari kelurahan lain," singkat Deny.

(TribunJabar.id)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved