Kriya
Ketika Anak-anak Diberi Keterampilan Pembuatan Ecoprint, Bisa Jadi Bekal di Masa Depan
Memberikan bekal keterampilan kepada anak-anak mampu membuat mereka tumbuh mandiri di kemudian hari.
TRIBUNJATENG.COM - Memberikan bekal keterampilan kepada anak-anak mampu membuat mereka tumbuh mandiri di kemudian hari.
Hal itu juga yang dialami anak anak di komunitas Yayasan Asa Edu di Jalan Tambak Mulyo, Kelurahan Tanjung Mas Kota Semarang.
Mereka mendapatkan bekal keterampilan membuat tas ecoprint.
Baca juga: 32 Disabilitas Kudus Dilatih Membatik Eco-print
Baca juga: Ibu PKK Kota Pekalongan Ikuti Beauty Class untuk Tingkatkan Keterampilan Make Up
Anak-anak tersebut mendapat pelatihan keterampilan membuat ecoprint dari bahan alami seperti daun papaya, hingga bunga.
Bekal keterampilan itu diberikan oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).
Muhamad Hernawan, selaku penginisiasi pembuatan ecoprint dari bahan alami tersebut mengatakan bahwa komunitas yayasan di Tambak Mulyo menjadi salah satu tempat tinggal banyak anak.
Selain itu di sekitar lokasi juga banyak ditemukan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga.
"Untuk memanfaatkan bahan-bahan alami tersebut anak-anak komunitas yayasan diedukasi terlebih dahulu tentang contoh bahan alami apa saja yang terdapat dilingkungan sekitar."
"Setelah itu kami mengajak anak-anak untuk memanfaatkan bahan alami ini menjadi sesuatu yang bernilai yaitu ecoprint untuk meningkatkan keterampilan anak," ujarnya dalam keterangan tertulis Kamis (22/82024).
"Melihat adanya peluang tersebut, kami melakukan pelatihan keterampilan membuat ecoprint dari bahan alami," katanya.
Pada pelatihan pembuatan “ecoprint dari bahan alami" tersebut, mahasiswa memberikan penjelasan tentang contoh bahan-bahan alami yang ada di lingkungan sekitar dan bagaimana cara memanfaatkan, hingga penjelasan tentang bahan dan alat-alat yang dipakai dalam pembuatan.
“Untuk membuat ecoprint ini relatif mudah karena bahan-bahan yang mudah didapatkan."
"Seperti palu kayu, tawas, totebag berukuran 25cm x 30cm yang sudah direndam ke tawas, dan plastik yang berukuran besar.”
"Peserta yang hadir sangat antusias mengikuti pelatihan. Anak-anak memberikan respons yang positif dan tidak malu bertanya pada saat proses pembuatan," ujarnya.
Sebagian besar peserta pelatihan mengaku senang dan berterima kasih kepada mahasiswa UPGRIS karena mengajari memanfaatkan bahan alami seperti daun daun menjadi produk yang bermanfaat dan menjadi peluang ekonomis.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan keterampilan anak-anak di Asa Edu," ujarnya. (*)
Bupati Ischak Ajak Golkar Tegal Kawal Program Pemerintah Hingga 5 Tahun ke Depan |
![]() |
---|
10 Fakta Kasus Polisi Banten Lempar Helm, Pelajar Violent Agra Castillo Koma 4 Hari |
![]() |
---|
Kisah Pelarian RS dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Rumah di Nyatnyono Semarang Jadi Saksi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Kecelakaan Maut di Jalur Kaligua Brebes, 1 Pelajar Tewas Terjun ke Jurang |
![]() |
---|
Dahlan Dahi, CEO Tribun Network Raih Penghargaan MTA 2025 Kategori Tokoh Media Berpengaruh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.