Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal Hari Ini

Mirip Kasus Vina Cirebon, Pria Ini Awalnya Diklaim Korban Kecelakaan, Ternyata Tewas Dikeroyok

F (30), pria asal Pandeyan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta tewas setelah dianiaya 15 orang yang berasal dari 3 kelompok petugas parkir.

Editor: deni setiawan
Desain Grafis Tribun Pekanbaru/Didik
ILUSTRASI kasus pengeroyokan. 

"Yaitu kelompok parkiran MU futsal, Djemari, dan Lempuyangan."

"Jadi kalau korban sedang berada di salah satu kelompok parkiran, dia sering mengadu bahwa kelompok parkir yang sana seperti ini seperti ini," jelas dia.

"Akhirnya mereka ini saling ketemu para kelompok parkir ini ternyata tidak ada yang diadukan, sehingga mereka para tersangka merasa sakit hati, karena merasa diadu domba," lanjut Kompol Probo Satrio.

Kompol Probo menjelaskan, penganiayaan dimulai pada sore hari korban datang ke MU Futsal dan sudah ditunggu oleh dua kelompok parkir lainnya yakni kelompok parkir MU Futsal dan Djemari.

"Ternyata mereka ini sedang membicarakan apakah yang diomongkan korban ini benar atau tidak."

"Ternyata tidak benar, akhirnya korban ini dianiaya di situ," kata dia.

Pihaknya menyebut, penganiayaan dilakukan secara bergiliran.

Pertama dilakukan oleh kelompok MU Futsal, setelah itu Djemari.

Kemudian ada salah satu tersangka menghubungi kelompok Lempuyangan, akhirnya mereka datang dan ikut menganiaya korban F.

Baca juga: Nasib Apes 2 Kurir Sabu Asal Medan, Gagal Terima Upah Rp40 Juta, Tertangkap Setibanya di Yogyakarta

Baca juga: Gojek Dukung Pariwisata dan Lingkungan di Bandung, Semarang, Solo, dan Yogyakarta

"Sampai malam itu, sampai dimasukkan kamar, dihajar di dalam kamar, kemudian dini hari dibawa ke rumah sakit Lempuyangan."

"Itu mulai dari pukul 15.30 hingga pukul 22.00, secara bergantian," beber Kompol Probo Satrio.

Sebelumnya, Polresta Yogyakarta mengungkap kasus penganiayaan hingga meninggal dunia dengan modus samarkan penganiayaan seperti kasus kecelakaan.

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Probo Satrio menjelaskan, perkara kasus pengeroyokan hingga meninggal dunia mengatakan kasus ini awalnya dibuat skenario seolah-olah kecelakaan.

"Jadi perkara ini awalnya dibuat skenario seolah-olah kecelakaan lalu lintas, tapi dalam perkembangannya kami lakukan penyelidikan ternyata ini terjadi pengeroyokan," ujar Kompol Probo.

Kompol Probo menjelaskan kronologis kejadian bermula pada Sabtu (17/8/2024) sekira pukul 08.00, pada saat itu ayah korban mendapatkan kabar bahwa anaknya yang berinisial F sedang dalam keadaan kritis di RS Bethesda Yogyakarta.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved