Rabu Wekasan 2024 Tanggal Berapa? Dipercaya akan Turun 300 Ribu Bala, Begini Hukumnya dalam Islam
Rabu Wekasan 2024 Tanggal Berapa? Dipercaya akan Turun 300 Ribu Bala, Begini Hukumnya dalam Islam
Penulis: non | Editor: galih permadi
Rabu Wekasan 2024 Tanggal Berapa? Dipercaya akan Turun 300 Ribu Bala, Begini Hukumnya dalam Islam
TRIBUNJATENG.COM - Rabu wekasan adalah tradisi yang dilakukan sebagai masyarakat Indonesia pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Tahun ini Rabu Waksan jatuh pada Rabu, 4 September 2024.
Dalam kepercayaan jahiliyah kuno dan bangsa Arab, bulan Safar adalah bulan kesialan.
Kepercayaan ini pun masih diikuti oleh sejumlah orang di jaman modern.
Tradisi Rabu wekasan adalah tradisi yang dilakukan untuk memohon memohon perlindungan kepada Allah Swt dari berbagai macam malapetaka yang akan terjadi pada hari tersebut.
Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, Madura dan lainnya.
Traidisi Rabu wekasan itu diisi dengan sejumlah kegiatan mulai dari shalat tolak bala, berdoa dengan doa-doa khusus, minum air jimat dan selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama.
HUKUM RABU WEKASAN DALAM ISLAM
Melansir laman Pesantren Tambakberas Jombang, tradisi Rebo Wekasan memang bukan bagian dari Syariat Islam, akan tetapi merupakan tradisi yang positif karena
(1) menganjurkan shalat dan doa; (2) menganjurkan banyak bersedekah; (3) menghormati para wali yang mukasyafah (QS. Yunus : 62).
Karena itu, hukum ibadahnya sangat bergantung pada tujuan dan teknis pelaksanaan.
Jika niat dan pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan syariat, maka hukumnya boleh.
Tapi bila terjadi penyimpangan (baik dalam keyakinan maupun caranya), maka hukumya haram.
Bagi yang meyakini silahkan mengerjakan tapi harus sesuai aturan syariat dan tidak perlu mengajak siapapun.
Bagi yang tidak meyakini tidak perlu mencela atau mencaci-maki.
Mengenai indikasi adanya kesialan pada akhir bulan Shafar, seperti peristiwa angin topan yang memusnahkan Kaum ‘Aad (QS. Al-Qamar: 18-20), maka itu hanya satu peristiwa saja dan tidak terjadi terus-menerus.
Karena banyak peristiwa baik yang juga terjadi pada Rabu terakhir Bulan Shafar, seperti penemuan air Zamzam di Masjidil Haram, penemuan sumber air oleh Sunan Giri di Gresik, dll.
Kemudian, betapa banyak orang yang selamat (tidak tertimpa musibah) pada Hari Rabu terakhir bulan Shafar, meskipun mereka tidak shalat Rebo Wekasan.
Sebaliknya, betapa banyak musibah yang justru terjadi pada hari Kamis, Jum’at, Sabtu, dll (selain Rabu Wekasan) dan juga pada bulan-bulan selain Bulan Shafar.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya musibah atau malapetaka adalah urusan Allah, yang tentu saja berkorelasi dengan sebab-sebab yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
Mengenai cuaca ekstrim yang terjadi di bulan ini (Shafar), maka itu adalah siklus tahunan.
Itu adalah fenomena alam yang bersifat alamiah (Sunnatullah) dan terjadi setiap tahun selama satu bulanan (bukan hanya terjadi pada Hari Rabu Wekasan saja).
Intinya, sebuah hari bernama “Rebo Wekasan” tidak akan mampu membuat bencana apapun tanpa seizin Allah Swt. Wallahu a’lam.(*)
tribunjateng.com
Rabu wekasan
rabu wekasan adalah
apa itu Rabu Wekasan
rebo wekasan 2024
rabu wekasan 2024
rabu wekasan 2024 jatuh pada tanggal
HUT ke-80 RI Meriah dan Istimewa, Pemkot Semarang Hadirkan Pengawal Bung Karno |
![]() |
---|
Awalnya Pamit Interview di Bank, Kini Nazwa Dilaporkan Tewas di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Cerita Dongeng Sebelum Tidur Anak Bahasa Inggris Princess Belle, Beauty and the Beast |
![]() |
---|
3 Lokasi Penukaran Minyak Jelantah Jadi Rupiah, Ada di Semarang Atas Hingga Bawah |
![]() |
---|
"Lu Dibayar Pakai Duit Mereka" Awan Feast Tegur Polisi Pukuli Penonton Bawa Bendera One Piece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.