Berita Pendidikan
Seniman di Semarang Kini Bisa Tampilkan Karya di Galeri Maya Inisiasi Udinus
Melalui fitur Galeri Maya atau disingkat Gaya, yang diluncurkan di website Tan Art Space (tanartspace.com), pelukis bisa mengakses pameran digital.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, seniman kini mendapatkan wadah baru untuk menampilkan karya-karya mereka secara virtual.
Melalui fitur inovatif bernama Galeri Maya atau disingkat Gaya, yang kini telah diluncurkan di website Tan Art Space (tanartspace.com), pelukis kini bisa mengakses pameran digital tanpa biaya.
Fitur ini diinisiasi oleh Pusat Kajian di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), bernama Computer Science, Science, In Art, and Culture (CSAC).
Baca juga: Udinus Hibahkan Robot Gamelan Sekar Nuswantoro ke Goethe-Institut, Kolaborasi Budaya dan Teknologi
Baca juga: Udinus dan PHRD Kolaborasi Kerjasama Pemanfaatan AI untuk Penguatan Potensi SDM
Gaya bertujuan untuk menghimpun banyak pelukis, memberikan ruang bagi mereka untuk menampilkan karya seni rupa mereka secara gratis di platform digital.
Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang, Ahmad Zainul Fanani menyatakan, program ini merupakan upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya di tengah kemajuan teknologi.
Saat ini, CSAC berfokus pada masalah budaya, dan salah satu upaya untuk mendukung para seniman melalui riset dan pengabdian.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat melibatkan pemerintah, industri, dan komunitas untuk menjaga nilai-nilai budaya melalui teknologi,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (27/8/2024).
Ketua Tim Peneliti CSAC Udinus Semarang, Heribertus Himawan menambahkan, keterbatasan ruang fisik untuk pameran menjadi alasan utama diciptakannya Gaya.
Dalam menjalankan programnya, CSAC menerapkan model Pentahelix, dimana melibatkan lima bidang utama.
Lima bidang itu adalah akademik para akademisi di Udinus, pemerintah yakni BPTIK Dikbud Jateng, Museum Jateng, Industri yakni Tan Art Space.
Sedangkan, komunitas untuk kegiatan kali ini melibatkan para pelukis di Indonesia dan terakhir media.
“Kami ingin membantu para pelukis agar karya mereka bisa lebih cepat dipamerkan tanpa terbatas oleh ruang fisik."
"Dengan Galeri Maya, pelukis dari berbagai aliran dapat menampilkan karya mereka secara bebas."
"Setiap pelukis bisa menampilkan karyanya secara gratis, dan jika ada transaksi, baru akan dikenakan biaya,” paparnya.
Baca juga: Tim PPKO Udinus Pasang Alat Peringatan Dini Banjir Rob di Tambak Lorok Semarang
Baca juga: PPKO Kamadiksi Udinus Dorong Desa Sendang Sikucing Kendal Jadi Desa Maritim Unggul
Kegiatan yang diselenggarakan oleh CSAC bagi para seniman Indonesia itu, diadakan selama 26 Agustus - 6 September 2024.
Kegiatan tersebut bertajuk Tradisional Modern, Harmoni 2 Rasa menyuguhkan puluhan narasumber dari kalangan akademisi yang akan membahas pekembangan dunia teknologi dan seni di Indonesia
Sementara itu, pemilik Tan Art Space, Dony Hendro Wibowo menyambut baik kolaborasi ini.
Dengan adanya Galeri Maya, impian untuk membawa karya seni rupa ke pasar internasional semakin mendekati kenyataan.
"Web ini akan mengangkat Tan Art Space dan seniman lokal ke panggung global,” ujarnya.
Dari sisi komunitas pelukis, Goenarso, salah satu perwakilan seniman, mengapresiasi langkah Udinus dan Tan Art Space dalam memberikan ruang bagi seniman untuk tetap produktif di era digital.
“Ini adalah peluang besar bagi kami untuk lebih dikenal dan diapresiasi di dunia internasional."
"Teknologi tidak lagi menjadi hambatan, tapi justru menjadi jembatan bagi seni rupa,” ungkapnya.
Peluncuran Galeri Maya ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menjaga dan mengembangkan budaya melalui teknologi, serta memberikan akses lebih luas bagi para seniman untuk memperkenalkan karya mereka ke seluruh dunia. (*)
Baca juga: Ini Ketentuan dan Jadwal KPU Kabupaten Tegal, Pendaftaran Paslon Bupati-Wakil Bupati Pilkada 2024
Baca juga: Menyoal Dugaan Perundungan terhadap dr Aulia Saat PPDS Undip, Begini Tanggapan Pj Wali Kota Tegal
Baca juga: Hari Pertama Pendaftaran Pilkada 2024 Nihil di KPU Kendal, Kapan Mulai Paslon Mulai Daftar?
Baca juga: 5 Alasan Pilih Fauzi Fallas, Ini Kata Mantan Bupati Yoyok Riyo Sudibyo
Cerita Prof Juhadi, Dosen Unnes yang Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Longsor berbasis Android |
![]() |
---|
Guru Besar Baru Unissula, Prof Imam Kusmaryono Tekankan Pentingnya Reformasi Pendidikan Matematika |
![]() |
---|
Sosok Gautam Kumar Jha, Profesor Yang Ajak Mahasiswa Gali Akar Sejarah Indonesia-India |
![]() |
---|
LPPM Undip Luncurkan Diseminasi Hasil Kajian Fortifikasi Pangan, Soroti Masalah Gizi |
![]() |
---|
Sosok Revita, Pevoli Cantik UPGRIS yang Optimistis Kejar Emas di Ajang Porsenasma V |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.