Stikes Telogorejo Semarang
Apakah Kader Posyandu Balita Dapat Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang dengan Menggunakan KPSP?
Anak adalah generasi penerus bangsa, untuk itu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya harus diperhatikan
Disusun Oleh : Ns. Sri Hartini M.A., M.Kep.Sp.Kep.An ( Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang )
TRIBUNJATENG.COM - Anak adalah generasi penerus bangsa, untuk itu dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya harus diperhatikan.
Anak merupakan periode yang sangat penting sebagai awal perkembangan selanjutnya, sehingga orang dewasa khususnya orangtua diharapkan dapat memperhatikan dan mengetahui tentang proses perkembangan anak, karena semua orangtua pasti akan senang apabila anaknya dalam keadaan sehat dan tumbuh kembangnya berjalan dengan baik sesuai dengan usianya.
Namun ada banyak orangtua yang tidak memperhatikan, membiarkan atau menganggap bahwa hal itu akan otomatis berjalan dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Dalam upaya meningkatkan kualitas anak untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin berlangsungnya pertumbuhan dan perkembangan diantaranya dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan sehingga apabila terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan penanganan yang tepat sehingga tidak terlambat ditangani.
Upaya pemerintah untuk mendeteksi adanya kelainan tersebut dengan melibatkan masyarakat dalam deteksi dini, diantaranya dengan program KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan).

Deteksi tumbuh kembang akan sangat membantu orangtua dalam mengetahui perkembngan anaknya. Namun tes skrining ini tidak untuk menegakkan diagnose penyakit, hanya menunjukkan apakah seorang anak tersebut berada dalam tumbuh kembang yang benar atau tidak.
Stimulasi tumbuh kembang ini pelaksanaannya dapat dibantu oleh kader Posyandu yang ada di wilayah itu, sehingga kader Posyandu ini harus diberi pemahaman bagaimana cara melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan KPSP.
Penulis telah melakukan pengabdian di wilayah kelurahan Karangayu, di mana wialyah ini sudah ada kader posyandunya, namun belum ada kader untuk mendeteksi tumbuh kembang dengan menggunakan KPSP.
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan kepada kader Posyandu Balita untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang di Kelurahan Karangayu Semarang.
Kegiatan Deteksi tumbuh kembang ini dapat dilakukan saat kegiatan posyandu balita, apabila kader Posyandu menemukan penyimpangan tumbuh kembang pada anak maka anak harus segera dilakukan rujukan ke Puskesmas atau ke Klinik tumbuh kembang.
Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada mitra yaitu dalam hal ini kader Posyandu Kelurahan Karangayu Semarang. Kemudian melakukan diskusi dan praktik berupa pelatihan kader sehingga kader memahami penggunaan KPSP.
Kegiatan saat itu dimulai dengan sambutan kepala kelurahan, dilanjutkan pemberian materi tentang pengertian KPSP, kapan dilakukan, usia KPSP, cara menghitung usia kronologis anak, alat yang dibutuhkan, cara menggunakan KPSP, interpretasi KPSP, dan Latihan kasus.
Kader sangat antusias dalam mengikuti pemaparan materi bahkan aktif bertanya dan berdiskusi dalam Latihan kasus. Pemberian pendidikan kesehatan tentang deteksi dini perkembangan anak usia dini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam melakukan
deteksi dini perkembangan anaknya (Agustina & Betan, 2017).
Kegiatan role play oleh tim dalam mengaplikasikan panduan KPSP kepada bayi usia 24 bulan.
Dimulai dengan mengitung usia kronologis, menyiapkan format yang sesuai dengan usia tersebut, kemudian mempraktikan dengan membaca perintah pertama pada usia tersebut untuk ditanyakan kepada oarngtuanya, apabila ada perintah untuk bayinya maka pemeriksa akan langsung melihat respon bayinya.
Hasil interpretasi bayi tersebut berjumlah 10 artinya perkembangan bayi sesuai (S) dengan usianya.
Intervensi yang dilakukan untuk orangtua memberi pujian sudah mengasuh dengan baik, lanjutkan pola asuhnya, meneruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya, melakukan pemeriksaan KPSP sesuai umur anak.
Monitoring dan Evaluasi:
Tahap monitoring yang dilakukan saat kegiatan posyandu pada hari Jumat, 14 Maret 2023 langsung aplikasi dengan mengoptimalkan kemampuan kader yang sudah terlatih dalam mendeteksi tumbuh kembang anak dengan menggunakan kuesioner pra skrening perkembangan (KPSP).
Kegiatan monitoring langsung ke lapangan dengan mengobservasi perwakilan kader dalam melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang dengan menggunakan KPSP pada anak saat kegiatan posyandu anak.
Seorang Kader yang melakukan deteksi dini pada anak stunting berusia 21 bulan didapatkan hasil Kuesioner Pra Skrening Perkembangannya dari 10 pertanyaan hanya satu yang tidak mau mengambil kubus dan meletakan 1 kubus diatas kubus lainnya (1 tingkat saja), anak membutuhkan stimulus lagi untuk melatih anggota gerak tangan atau motorik halusnya dan perkembangan anak masih katagori sesuai.
Mengenal Perbedaan Expire Date dan Beyond Use Date |
![]() |
---|
Seberapa Penting Sih Memilih Kampus Dilihat dari Fasilitas? |
![]() |
---|
Stress Kerja Melanda, 2-Mind Solusinya |
![]() |
---|
Deteksi Dini Kanker Payudara, SADAR DIRI dengan SADARI dan SADANIS |
![]() |
---|
Resmi Dilantik, HIMAFAR STIKES Telogorejo Semarang Siap Jalankan Kepengurusan 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.