Pilkada Sragen
Untung Wina Berjuang Hingga Detik Terakhir Maju Pilkada Sragen, Pupus Kehabisan Waktu: Dijegal
Wina pun juga menceritakan betapa sulitnya mendapatkan rekomendasi demi mewujudkan keinginannya jadi Bupati Sragen
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Cerita Untung Wina Sukowati mendapatkan rekomendasi partai yang diwarnai perjuangan berat.
Ia bahkan mengatakan sampai dua pekan tidak bisa tidur.
Sayangnya, semua berakhir tak sesuai harapan.
Niat Untung Wina maju sebagai calon Bupati Sragen di Pilkada 2024 pupus sudah. Wina gagal maju karena kehabisan waktu.
Baca juga: Untung Wina Sukowati Keluar KPU Sragen Disambut Tangis Pendukung, Gagal Ikut Pilkada Kehabisan Waktu
Pasalnya, hingga waktu pendaftaran pasangan calon ke KPU berakhir pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.59 WIB, belum ada Ketua dan Sekretaris DPC partai pengusung yang tiba di Kantor KPU Sragen.
Sedangkan untuk mengikuti Pilkada 2024, yang bisa mendaftarkan adalah partai politik, bukan calonnya sendiri.
Ditemui di Kantor KPU Sragen, Wina mengucapkan terima kasihnya kepada warga Sragen yang telah mendoakan dan mendukungnya maju jadi calon Bupati Sragen.
Wina juga memohon maaf, karena tidak bisa memutuskan lebih awal untuk menjadi calon Wakil Bupati Sragen, sesuai dengan rekomendasi, yang ia sebut sudah ia pegang dari salah satu partai politik.
"Sekarang bagi saya untuk meninggalkan anak-anak saya di Jakarta dan menjadi AD 2 (Wakil Bupati) suatu pergumulan hebat bagi saya," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (30/8/2024).
"Saya mau jujur saja, karena hal tertentu saya harus jadi AD 2, partai tersebut tidak setuju kalau saya jadi AD 1, ya pada intinya ini press conference terakhir saya, nggak tahu apakah suatu saat akan jadi politisi lagi, tapi, pasti saya dihadapkan dengan masalah yang sama," tambahnya.
Wina pun enggan menyebutkan partai politik mana yang memberikannya rekomendasi di detik-detik terakhir.
Pasalnya, pada siang hari, KPU Sragen telah menyatakan bahwa semua partai politik telah mendaftarkan calonnya untuk maju di Pilkada 2024.
Wina pun juga menceritakan betapa sulitnya mendapatkan rekomendasi demi mewujudkan keinginannya jadi Bupati Sragen.
"Untuk saya mendapatkan rekom itu sangat sulit, ada yang jegal disana sini, di DPP, DPC, banyak orang-orang parpol yang tidak mau saya maju, karena alasan-alasan tertentu, saya 2 minggu tidak tidur, capek banget," jelasnya.
"Syukurnya saya tidak dirugikan apapun, dalam arti, karena saya jalurnya berusaha untuk murni, pada akhirnya ini menjadi pengalaman buat saya," pungkasnya. ( TribunSolo.com )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.