Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Update Meninggalnya dr Aulia, Dekan FK Undip Semarang Minta Kemenkes RI Buka-bukaan soal Pemalakan

Kasus meninggalnya Dokter Aulia Risma Lestari masih berlanjut. Begini perkembangan terbarunya

Editor: muslimah
TRIBUNJATIM
Tingginya tekanan sosial menjadi salah satu faktor yang memicu peserta program pendidikan dokter spesialis atau PPDS mengalami gejala depresi. 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus meninggalnya mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi, Universitas Diponegoro (Undip) Aulia Risma Lestari masih berlanjut.

Seperti diketahui banyak cerita di balik peristiwa tragis di sebuah kos di Semarang itu.

Dokter Aulia diketahui ditemukan di kamarnya sudah tak bernyawa. Sempat muncul dugaan ia bunuh diri dengan cara menyuntikkan roculax.

Namun kemudian pihak keluarga mengatakan kalau dr Aulia meninggal karena sakit.

Dugaan perundungan menyertai meninggalnya dr Aulia.

Baca juga: Cerita Masa Lalu Suyanto Pria Asal Pati dan Perempuan yang Ia Tusuk di Perut

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro  Yan Wisnu Prajoko berikan keterangan pers usai kegiatan apel pemberian dukungan di lapangan mini Fakultas Kedokteran Undip, Senin (2/9/2024).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Yan Wisnu Prajoko berikan keterangan pers usai kegiatan apel pemberian dukungan di lapangan mini Fakultas Kedokteran Undip, Senin (2/9/2024). (Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Atas meninggalnya Aulia Risma, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun melakukan investigasi dan menemukan adanya dugaan pemalakan peserta didik PPDS Anestesiologi di RSUP Kariadi, Semarang.

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip, Yan Wisno Prajoko meminta Kemenkes untuk mengungkap dugaan pemalakan tersebut.

"Jika ada pelaku sanksi seberat-beratnya. Jadi jika dipalak ada yang memalak ada korban yang dipalak,"

"Uang yang dipalak masuk ke kantong yang memalak. Jadi dibuka saja yang dipalak siapa, yang memalak siapa, besaran uangnya berapa. Itu diungkap saja," jelasnya.

"Karena ini publik trust (kepercayaan publik) tidak hanya internal kampus tapi dari luar," tandasnya.

Polda Lakukan Pendalaman

Sementara itu, pihak Polda Jawa Tengah juga tengah melakukan pendalaman soal dugaan pemalakan ini.

Diwartakan sebelumnya, Kemenkes RI menemukan adanya pemalakan dengan nilai Rp 20-40 juta per bulan.

Diduga, pemalakan tersebut membuat Aulia Risma alami tekanan.

"Iya kami telah mendapatkan informasi adanya pungutan itu nanti menjadi bahan petunjuk bagi penyidik melakukan penyelidikan lebih mendalam lagi," beber Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto kepada TribunJateng.com.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved