Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Sudah Ada 5 Desa di Kabupaten Jepara Alami Kekeringan

Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara mencatat sudah ada

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Tito Isna Utama
Droping 2 tangki air bersih di RT 6, 7 RW 2 Desa Kaliombo, Pecangaan, yang dilakukan BPBD Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara mencatat sudah ada lima desa mengalami kekeringan.


Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Muh Ali Wibowo menyampaikan bahwa kelima desa yang mengalami kekeringan tersebar di Kecamatan Pecangaan, Kecamatan Donorojo, Kecamatan Bangsri, dan Kecamatan Keling.


"Saat ini 5 desa yang terdampak, Desa Kaliombo, Sumberejo, Clering, Tengguli, dan Kunir, sementara itu," kata Wibowo kepada Tribunjateng, Minggu (8/9/2024).


Dia menjelaskan bahwa ada sekiranya 4829 jiwa dari 1686 KK yang terdampak kekeringan di lima desa.


"Dari seluruh Kabupaten itu, ribuan yang terdampak kekeringan," ujarnya.


Dari kelima desa tersebut kata Wibowo, sudah mengalami kekeringan dari awal bulan Agustus.


"Pertengahan Agustus, untuk Clering dan Sumberejo awal Agustus, pertengahan Kaliombo, muncul selanjutnya Kunir, selanjutnya Tengguli," ungkapnya.


Ia menuturkan bahwa BPBD Jepara sudah mengirimkan bantuan air bersih yang dilakukan dua kali dalam satu minggu untuk memenuhi kebutuhan air.


"Rata rata dua kali dalam seminggu, mengirim sepuluh ribu liter, ada yang lima belas liter itu 3 tengki," tuturnya.


Dengan adanya desa mengalami kekeringan, ia memastikan bahwa pihaknya siap mengahadapi kekeringan dengan jumlah personil dan armada yang dimiliki.


Ia ingin kekeringan ini tidak meluas seperti pada tahun kemarin.


"Mudah mudahan tidak melebar seperti tahun kemarin, pada prinsipnya kami BPBD siap dari armada, dan personil siap," jelasnya.


Di sisi lain, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Jungporo sebut sumber air Bendungan Sungai Bongpes tidak bisa dikelola jadi penyebab, air PDAM sudah lima tahun air PDAM tidak disalurkan di Desa Kedungmalang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara.


Direktur Utama Perumda Tirtajungporo, Sapto Budirianto, mengakui bahwa Desa Kedungmalang termasuk salah satu daerah yang membutuhkan penanganan khusus agar kebutuhan air di desa tersebut bisa terpenuhi. 


Kondisi tersebut tidak hanya terjadi ketika musim kemarau panjang, tetapi juga saat musim penghujan tiba. 


"Ada dua daerah yang cukup menjadi concern (karena airnya tidak bisa mengalir dengan lancar), salah satunya memang Kedungmalang, Kecamatan Kedung. Kemudian satunya lagi Desa Ujungpandan, Kecamatan Welahan," kata Sapto, Sabtu (7/9/2024).


Ia menyebutkan bahwa Air PDAM yang dialirkan ke Desa Kedungmalang.


Menurutnya bersumber dari reservoir (tempat penyimpanan cadangan air) yang berada di Desa Gerdu, Kecamatan Pecangaan. 


Suplai air di reservoir tersebut berasal dari tiga sumur milik Perumda Tirta Jungporo yang berada di Kecamatan Welahan dan Pecangaan serta instalasi pengolahan air yang berada di dekat Bendungan Sungai Bongpes. 


Dia menjelaskan bahwa, instalasi pengolahan air tersebut sedang tidak beroperasi karena Sungai Bongpes yang menjadi jalur dari Sungai SWD II sedang dalam tahap normalisasi. 


"Mudah-mudahan di akhir tahun setelah proses normalisasinya selesai, proses produksi di instalasi pengolahan air dekat Bendungan Bongpes bisa maksimal. Sehingga suplai air juga bisa lancar," jelasnya. 


Kemudian terkait tidak mengalirnya air saat musim penghujan kata dia, hal tersebut dikarenakan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, air di Sungai Bongpes dalam kondisi keruh. 


Air tersebut menurutnya tidak bisa diolah oleh mesin instalasi air, sehingga produksi air menurun yang menyebabkan beberapa daerah tetap mengalami kesulitan air meskipun di musim penghujan. 


"Saat musim hujan karena luapan banjir airnya keruh bercampur dengan lumpur. Kalau tingkat kekeruhannya tinggi, kita kesulitan menjernihkan air tersebut," ungkapnya. 


Upaya yang ia lakukan yaitu dengan dropping air. 


Dropping tersebut menurutnya gratis bagi masyarakat yang menjadi pelanggan Perumda Tirta Jungporo. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved