Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

DP3AP2KB Jepara Mencatat Angka Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan Mengalami Penurunan

DP3AP2KB Kabupaten Jepara mencatat angka kekerasan terhadap perempuan dan anak pada pertengahan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA
SAMBUTAN - Kepala Dinas DP3AP2KB Jepara, Muh Ali saat memberikan sambutan dalam acara hari keluarga nasional di Gedung Wanita Kabupaten Jepara dalam waktu dekat ini. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara mencatat angka kekerasan terhadap perempuan dan anak pada pertengahan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Kepala Dinas DP3AP2KB Jepara, Muh Ali mengatakan untuk saat ini pihaknya telah mencatat kekerasan terhadap anak itu ada 18 kasus, sedangkan kekerasan pada perempuan ada 11 kasus.

Jumlah kasus tersebut terhitung dari bulan Januari sampai 27 Agustus 2025.

Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Jepara Bersama Kodim 0719 Bentuk Kompi Produksi

"Tahun ini angka kekerasan perempuan anak turun, bulan Januari sampai 27 Agustus itu 18 kasus untuk anak dan 11 kasus kekerasan perempuan,Tahun 2024 ada 8 kasus kekerasan perempuan, dan 16 kasus kekerasan anak," kata Muh Ali kepada Tribunjateng, Rabu (27/8/2025).

Dia menjelaskan jika kasus kekerasan terhadap anak bisa muncul dari orang tuanya.

Sedangkan kasus kekerasan perempuan itu berbagai macam.

DP3AP2KB Jepara membagikan dalam delapan kategori, seperti fisik, seksual, psikis, ekonomi, kebijakan, diskriminasi, pelantaran dan Intoleransi.

"Kekerasan pada anak, biasanya muncul dari orang tuannya ada masalahan. Untuk perempuan itu tidak hanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bermacam-macam, kalau KDRT hanya tiga," ucapnya.

Ia menuturkan kasus yang menimpa pada perempuan biasanya adanya perselesihan rumah tangga, mulai perempuan bekerja atau tidak.

"Tapi rata rata pekerja, dan ibu rumah tangga, perempuan dan laki laki bekerja.imbang, biasanya yang ada laki kerja perempuan kerja selisih pendapat," jelasnya.

Dari jumlah kasus yang didapatkan, DP3AP2KB Jepara telah menangani semua kasus tersebut.

"Semua kasus sudah tertangani 100 persen tahun ini dan tahun kemarin," ungkapnya.

Mengetahui masih adanya kasus kekerasan perempuan dan anak kata dia, pihaknya melajukan penyuluhan ataupun edukasi di setiap sekolah maupun datang langsung ke setiap desa dan lembaga.

Baca juga: Persijap Jepara vs Arema FC di GBK, Polisi Siapkan Skema Pengamanan Total

"Kami sebelum terjadi kami melakukan penyuluhan disekolah, lembaga, dan pabrik edukasi," tuturnya.

Dengan ada kegiatan penyuluhan, ia ingin adanya penurunan kasus yang cukup signifikan.

"Presentasi kami kecil dengan jumlah pendudukan laki dan perempuan 1 200 000 an harapannya untuk menyelesaikan semua," tutupnya. (Ito)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved