436 Pelajar SMAN 1 Kudus Belajar Demokrasi Langsung di DPRD, Ulik Dunia Politik

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebanyak 436 pelajar SMAN 1 Kudus menyambangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus selama dua hari, Senin-Selasa (9-10/9/2024).

Kedatangan siswa dan siswi kelas XI bertujuan untuk mengulik bagaimana para wakil rakyat menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai anggota legislatif.

Mereka juga mengajak anggota DPRD untuk berdiskusi terkait fenomena yang terjadi di dalam Pemerintahan Indonesia, serta kebijakan pemerintah untuk pembangunan daerah.

Baca juga: Daftar 4 Partai Penerima Jatah Kursi Pimpinan DPRD Kudus, Mukhasiron Dipilih Jadi Wakil PKB

Di antaranya menyoroti hasil Pilpres dan Pileg, juga hal-hal yang muncul menuju Pilkada serentak 2024.

Wakil Manajemen Mutu Pendidikan di SMAN 1 Kudus, Triastuti Evawani mengatakan, program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan agenda rutin siswa kelas XI setahun sekali bekerjasama dengan DPRD Kabupaten Kudus. 

Tahun ini mengangkat tema "Suara Demokrasi" melibatkan 436 siswa belajar langsung bersama wakil rakyat di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Kudus. 

Melalui program ini, pihak sekolah ingin menanamkan bekal pengetahuan seputar parlementer beserta tugas pokok dan fungsi-fungsi DPRD sebagai salah satu roda pemerintahan. 

"Nantinya ketika generasi muda ini waktunya terjun ke masyarakat, tahu bahwa fungsi dari DPRD tidak hanya soal isu miring yang didapatkan, tapi benar-benar memperoleh fungsi yang benar dari keberadaan DPRD," terangnya.

Di dalam sesi diskusi, muncul berbagai pertanyaan yang dilontarkan siswa terkait persepsi masyarakat terhadap DPRD. 

Di antaranya seputar money politik, politisasi, juga isu-isu politik lain yang disajikan hangat untuk masyarakat di dalam tahun politik. 

"Siswa-siswi dapat teredukasi bahwa DPRD sebagai badan legislatif memiliki fungsi dan tugas yang mulia, memikirkan rakyat Kudus dan mengontrol anggaran daerah, supaya APBD didapatkan dan dipergunakan sebagaimana mestinya," tutur dia. 

Anggota DPRD Kabupaten Kudus, Ali Ihsan menerangkan, kedatangan pelajar di Kantor DPRD Kudus sebagai wakil dari generasi muda penerus bangsa. 

Bertujuan menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang demokrasi dan tugas fungsi Badan Legislatif.

Politikus PKB itu menyambut baik siswa SMAN 1 Kudus yang sudah memiliki modal dasar dan peka terhadap situasi politik dan pemerintahan saat ini. Bagian dari generasi muda yang kritis dan menjadi alarm bagi pemerintahan. 

Ali Ihsan menegaskan, sudah waktunya generasi milenial tidak hanya berkutat pada dunia sosial media, perlu juga bekal ilmu politik yang dikenalkan sejak dini, agar bisa memahami pesta demokrasi untuk memilih pemimpin negara hingga daerah.

"Sikap kritis para generasi muda sekarang harus dibekali dengan pengetahuan dan wawasan, juga keterampilan publik speaking yang bagus. Merekalah nantinya calon politikus positif yang membantu pemerintah dalam membangun daerah dari berbagai aspek," tuturnya. 

Bekal ilmu politik yang cukup, lanjut Ali Ihsan, membantu pelajar dalam mempersepsikan arti politik dengan baik. 

Baca juga: PKB Tunjuk Mukhasiron Sebagai Pimpinan DPRD Kudus

Keberadaan pelajar bisa menjadi penyambung lidah kepada masyarakat yang selalu berpikir bahwa politik itu kotor, politik itu tipu daya, namun tidak pada kenyataannya. 

Bahwa politik memiliki fungsi yang penting dan perlu dipahamkan kepada masyarakat, juga berkaitan dengan tugas mulia politikus di jajaran pimpinan dan anggota DPRD. 

"Tugas DPRD yang memiliki fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan bagian dari proses penyelenggaraan pemerintah di Indonesia yang harus dipahami siswa. Baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif," ucapnya. (Sam)