Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Nasional

Apa Itu Susu Ikan? Benarkah Bukan Susu? Ini Penjelasan Pakar

Awal mula susu ikan jadi perbincangan di media sosial setelah muncul wacana sebagai pengganti susu sapi untuk program makan bergizi gratis.

Editor: rival al manaf
Dok. KemenkopUKM
Apa beda susu ikan dengan susu hewani? Susu ikan berbeda dengan susu hewani, seperti susu sapi, kambing, dan mamalia lainnya. 

TRIBUNJATENG.COM - Apa itu susu ikan? benarkah bukan susu asli?

Topik susu ikan memang sedang ramai dibicarakan di media sosial.

Awal mula susu ikan jadi perbincangan di media sosial setelah muncul wacana sebagai pengganti susu sapi untuk program makan bergizi gratis dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Lalu bagaimana kandungan gizi susu ikan dibanding susu sapi?

Baca juga: Mengenal Susu Ikan Kaya Protein , Bahan Alternatif Program Susu Gratis Presiden Prabowo Subianto

Epi Taufik, Ahli Ilmu dan Teknologi Susu, Dosen Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), menuturkan, susu ikan seharusnya berasal dari jenis ikan mamalia (mammae).

"Saya kira, susu ikan itu benaran susu lumba-lumba, susu ikan paus karena mereka mamalia, tetapi kan tidak mungkin."

"Beternak dan memerahnya bagaimana?" kata Epi.

Sementara itu, susu ikan yang dikenalkan sebagai alternatif susu sapi merupakan produk ekstraksi protein ikan, bukan hasil perah ikan.

Protein daging ikan segar diekstrak (hidrolisis), lalu ditambahkan sejumlah bahan, sebelum diseduh.

Susu ikan pertama kali dirilis pada Agustus 2023, hasil kemitraan Koperasi Nelayan Mina Bahari (Indramayu) dengan PT Berikan Teknologi Indonesia, yang diresmikan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki.

"Kenapa disebut susu, ya mungkin karena setelah dicairkan, mirip susu," tutur Epi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

"Namun, kalau yang disebut susu ikan itu hidrolisat protein ikan, di dunia belum ada yang menyebut itu sebagai susu ikan (fish milk)," tambahnya.

Lebih lanjut, Epi mengatakan, penamaan susu ikan pada produk ekstraksi protein ikan tidak sesuai dengan definisi susu menurut standar internasional CODEX Alimentarius Commission (CAC) dan SNI.

"Sudah jelas dikatakan di sana bahwa susu merupakan sekresi kelenjar ambing. Artinya, cairan yang keluar dari kelenjar ambing (mammae)," ujar Epi.

Jadi, bila merujuk pada standar pangan internasional, susu merupakan cairan yang diperah dari ternak mamalia tanpa adanya tambahan bahan lain.

Bisa berupa sapi, kerbau, kambing, sampai kuda liar, seperti disebut Epi.

Bahkan, "susu nabati" yang selama ini berasal dari kacang-kacangan, juga tidak tepat disebut sebagai susu.

Meskipun sering disebut "susu", produk-produk tersebut lebih tepat dianggap sebagai minuman nabati (plant-based milk) atau minuman protein yang diproses dari bahan selain hewan mamalia.  

"Jangan karena kita (Indonesia) masih impor karena susu segar yang dihasilkan masih kurang, jadi susu bubuk jadi dicairkan ulang," kata Epi.

"Yang diimpor itu susu bubuk sapi, dicairkan ulang, itu biasanya dicampur, tetapi jangan karena itu, jadi maksa sampai ada susu ikan," tambahnya.

Lebih baik ikan dibuat makanan seperti biasa, digoreng atau dibuat sup mejadi makanan bergizi.

Sebab, ekstraksi atau hidrolisis akan memecah protein dan membuat banyak zat gizi hilang.

Epi mengatakan, dirinya dan beberapa peneliti lain sebenarnya sedang menyiapkan impor sapi perah untuk memenuhi konsumsi susu Indonesia pada lima tahun mendatang.

"Kami belum dilantik, tetapi dari awal sebelum Pemilu, sudah mempersiapkan impor sapi perah bersama Kementerian Pertanian untuk meningkatkan populasi sapi perah," ungkap Epi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Susu Ikan yang Dinilai Bukan Susu Asli, Apa Itu?"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved