Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kriminal

Duel Maut Calon TKI Korea Selatan, Bermula Tak Pinjami Piring, Dwiki Riza Kemudian Tewas

Duel maut pemuda satu kontrakan yang akan menjadi TKI ke Korea Selatan terjadi di Bekasi Jawa Barat.

Editor: rival al manaf
Shutterstock/kompas.com
Ilustrasi - Berkelahi 

TRIBUNJATENG.COM - Duel maut pemuda satu kontrakan yang akan menjadi TKI ke Korea Selatan terjadi di Bekasi Jawa Barat.

Setelah perkelahian itu Avivud Dwiki Riza (24), meninggal dunia, ia sempat muntah dan merasa asam lambungnya naik.

Sebelumnya ia berduel dengan Fajar Bagus (25) gara-gara masalah piring.

Teman keduanya,  Jimilin (19), menceritakan detik-detik teman sekamarnya meninggal dunia setelah berkelahi.

Baca juga: Penjelasan Gubernur Akpol Soal Video Viral Taruna Duel Dengan Kakak Asuh, Lewati Batas Jam Malam

Baca juga: Duel Maut di Warung Bakso, Seorang Pria Tewas Berismbah Darah

Jimilin bercerita, setelah dia melerai Avivud, dia meminta temannya itu masuk ke kamar untuk menenangkan diri. 

Di dalam kamar, Avivud mengeluh bahwa asam lambungnya kambuh.

"Saya coba nanya-nanya, si korban sudah mulai tenang. Terus si korban muntah-muntah, terus sempat bilang kayaknya asam lambungnya naik."

"Karena itu saya keluar beli obat asam lambung," ujar Jimilin, Kamis (12/9/2024).

Jimilin kemudian keluar membelikan Avivud obat asam lambung di warung terdekat.

Setelah meminumnya, Avivud lantas meminta ditemani ke kamar mandi.

Setelah kembali dari kamar mandi, Avivud pun berbaring dan meminta selimut.

Namun, karena tidak ada selimut, Jimilin memberinya kasur lantai sebagai pengganti.

Selain itu, Avivud juga meminta untuk dipijat karena tubuhnya terasa sakit setelah berkelahi.

"Dia sempat minta saya pijitin badannya, mungkin capek abis berantem. Saya biarin istirahat, terus (saya) keluar rumah," lanjut Jimilin.

Beberapa saat kemudian, Jimilin curiga karena posisi tidur Avivud tidak seperti biasanya.

Saat dicek, ia mendapati mata Avivud terbuka dengan kondisi mulutnya sudah pucat.

"Posisinya aneh, matanya kebuka, mulutnya pucat," ungkap Jimilin.

Jimilin segera memeriksa napas Avivud, namun tidak ada respons.

Ia langsung berteriak memanggil teman-teman dan tetangga.

Setelah diperiksa, Avivud dipastikan meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB.

Sebagai informasi, perkelahian bermula ketika Avivud sedang duduk di teras kontrakannya.

Fajar kemudian datang dan meminjam piring untuk makan.

Avivud menolak permintaan Fajar.

Sebab, Fajar pernah meminjam piring tetapi tidak dikembalikan.

"Saat korban memberitahu seperti itu, pelaku tidak terima," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi, Rabu (11/9/2024).

Adu mulut pun tidak dapat dihindarkan dan berlanjut ke perkelahian fisik.

Keduanya gelap mata, melupakan tujuan merantau ke Jakarta untuk mempelajari bahasa Korea sebelum benar-benar disalurkan bekerja ke negeri ginseng itu.

Diketahui, Avivud berasal dari Dusun Bina Guna Meunasah Buloh, Kaway XVI Kab. Aceh Barat.

Sementara Fajar berasal dari Baradatu. Banjarnegara, Jawa Tengah.

Sebelumnya, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian Avivud apakah benar disebabkan penganiayaan oleh Fajar Bagus.

Kasus ini masih dalam penyelidikan.

"Sebenarnya itu masih dalam penyelidikan, belum tentu itu kasus 338 (pembunuhan)," ujar Aiptu Oky Rian Hendratta, Kasi Humas Polsek Jatiasih, Rabu (11/9/2024).

Polisi masih menunggu hasil visum dan otopsi dari RS Polri Kramatjati untuk memastikan penyebab kematian. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Pria di Bekasi Meninggal Usai Berkelahi dengan Temannya karena Perkara Piring"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved