Semarang
Dari Jasa Las ke Karya Seni, Saddam Kreasikan Limbah Logam Bernilai Jual
Suasana berbeda terlihat dari sebuah bengkel las di jalan Bugangan Raya Semarang, Jumat (13/9/2024).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana berbeda terlihat dari sebuah bengkel las di jalan Bugangan Raya Semarang, Jumat (13/9/2024).
Tak seperti bengkel pada umumnya, bengkel las milik Saddam Abdy Prayitno (34) dipenuhi deretan pajangan berbahan logam yang menarik perhatian siapa saja yang melintas.
Saddam yang merupakan warga asal Sayung, Demak tersebut telah memanfaatkan keterampilannya dalam mengelas untuk menciptakan pajangan unik yang bernilai jual.
Bengkel seni itu menjadi sampingan yang menguntungkan bagi Saddam.
Saddam bercerita, awal mula dirinya terjun ke dunia kerajinan ini berawal dari rasa iseng.
Sekitar setahun lalu, ia mulai membuat panjangan berbahan limbah logam.
"Waktu itu kebetulan saya buat bentuk kalajengking dari limbah ini. Dari situ, saya punya keinginan untuk terus berinovasi," kata Saddam ditemui Tribun Jateng di bengkel seni miliknya yang bernama 'Welding Art Pakdhe Mamik'.
"Kalau bakat membuat karya seni, saya mungkin mewarisi dari ayah yang pernah membuat lukisan dari stainless dan aluminium pada tahun 1980-an," tambahnya.
Saddam lebih lanjut bercerita, saat pandemi Covid-19 melanda, sebenarnya dirinya sudah mulai menemukan peluang baru.
Ia mulai bereksperimen dengan membuat pot bunga ketika tren berkebun menjadi populer.
"Dari situ, lalu saya coba buat kursi namun monoton dan akhirnya pajangan-pajangan seperti saat ini yang rata-rata terbuat dari limbah logam," jelasnya.
Saddam menjelaskan, selama ini untuk bahan baku membuat karya pajangan ia membeli limbah logam dari penjual rongsokan.
Ia dengan teliti memilih bahan yang menurutnya unik dan berpotensi untuk bisa dijadikan karya menarik.
"Saya memilih bahan limbah logam karena basik pekerjaan utama saya adalah jasa las, otomatis cari bahan yang tidak terlalu jauh dari keterampilan saya mengelas. Limbah logam ini menurut saya mudah dikerjakan, eman-eman 'disayangkan' kalau dirongsok kan otomatis dilebur.
Makanya kalau ada yang bentuknya lucu, bagus, saya ambil dulu, mau jadi (bentuk) apa itu nanti belakangan. Saya pikir pasti akan jadi," terang dia.
Target PBB Kota Semarang 2025 Capai 70 Persen, Kepala Bapenda: Tarif Tidak Naik |
![]() |
---|
Jembatan Bambu Jadi Penyelamat Pejalan Kaki di Tengah Penutupan Total Proyek Jembatan Kaligung |
![]() |
---|
Pekerjaan Satlinmas Kota Semarang Dipandang Berisiko, Kini Mereka Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Keisengan Supriyono Mampu Mengubah Pemukiman Kumuh di Semarang Jadi Estetik |
![]() |
---|
Kisah Mukhlisno Gantungkan Harapan pada Alat Penanam Padi Baru di Tengah Krisis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.