Semarang
Dari Jasa Las ke Karya Seni, Saddam Kreasikan Limbah Logam Bernilai Jual
Suasana berbeda terlihat dari sebuah bengkel las di jalan Bugangan Raya Semarang, Jumat (13/9/2024).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Saddam lebih lanjut menyebutkan, sejak memulai usaha tersebut hingga saat ini setidaknya ia telah menjual sekitar 12 pajangan.
Sementara itu, ia terus aktif membuat pajangan untuk ditampilkan di bengkel seninya.
Ia menyebutkan, beberapa bentuk pajangan berhasil ia buat antara lain naga, garuda, pohon natal, helikopter, pesawat tempur, garuda, sepeda motor, gitar, aneka karakter, dan sebagainya.
Adapun proses pembuatan tiap bentuk menurutnya berbeda-beda bergantung dari tingkat kerumitannya.
Terkadang ia bisa menyelesaikan bentuk sebelum proses finishing dalam waktu sehari hingga tiga hari. Namun untuk karya yang lebih rumit, seperti garuda, bisa memakan waktu hingga satu minggu.
Untuk membuat setiap karya, Saddam mengeluarkan modal berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Adapun harga jual pajangan tersebut berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 1 juta per karya.
"Pembeli sejauh ini ada dari Kudus dan sekitar Semarang sini. Mereka biasanya melihat, senang, dan harga cocok, lalu membeli," kata Saddam.
Menurut Saddam, meskipun penjualan tidak selalu konsisten setiap hari, kepuasan dalam proses penciptaan menjadi prioritas baginya.
"Soal laku setiap hari, tidak pasti. Saya bisa buat (karya) begini menang puas dulu. Memang ada harapan laku, tetapi sudah terbayarkan dengan bisa menyelesaikan karya ini saya sudah senang," imbuhnya. (idy)
Target PBB Kota Semarang 2025 Capai 70 Persen, Kepala Bapenda: Tarif Tidak Naik |
![]() |
---|
Jembatan Bambu Jadi Penyelamat Pejalan Kaki di Tengah Penutupan Total Proyek Jembatan Kaligung |
![]() |
---|
Pekerjaan Satlinmas Kota Semarang Dipandang Berisiko, Kini Mereka Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Keisengan Supriyono Mampu Mengubah Pemukiman Kumuh di Semarang Jadi Estetik |
![]() |
---|
Kisah Mukhlisno Gantungkan Harapan pada Alat Penanam Padi Baru di Tengah Krisis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.