KBI Kota Semarang Targetkan Sumbang Medali Emas Untuk Jawa Tengah Pada PON XXI Aceh Sumut

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG-Kick Boxing Indonesia (KBI) Semarang berangkatkan tiga atlet berlaga di PON XXI Aceh Sumatera Utara.

Ketua KBI Semarang, Alexander Cahyo Wicaksono mengatakan 3 atlet kontingen KBI Semarang yang diberangkatkan yakni Janur berlaga full  contact kelas 51 Kilogram. Kemudian Saka dan Edo akan bertanding di kelas  seni.

"Mudah-mudahan Kota Semarang bisa menyumbangkan medali emas untuk Provinsi Jawa Tengah," tuturnya, Kamis (12/9/2024) malam.

Menurutnya, sebelum diberangkatkan para atlet telah dipersiapkan secara matang dan komprehensif. Para atlet berlaga di PON ini akan diberi bonus tambahan jika berhasil menyabet medali emas.

"Bonus tambahan bukan per medali tapi per kepala. Jumlahnya rahasia yang penting tidak mengecewakan," jelasnya.

Lanjutnya setelah berlaga di PON KBI Kota Semarang akan melakukan evaluasi hasil pertandingan. Pihaknya tidak akan berpuas diri apapun hasil pertandingan.

"Kami tidak akan berpuas diri. Makannya kami akan lakukan refresh dan evaluasi untuk mengikuti pertandingan lebih tinggal," tuturnya.

Sementara itu, pelatih kepala Kick Boxing, Moch Hamid  mengatakan pada pelaksanaan di Papua, KBI Provinsi Jateng berhasil menyabet juara umum dengan perolehan tiga medali emas dan dua perunggu.
" Kota Semarang meraih 1 emas dan satu perunggu. Kami berharap semuanya mendapat medali emas," tuturnya.

Menurutnya, proses seleksi atlet yang diberangkatkan PON XXI cukup ketat. Atlet harus melewati sejumlah kompetisi mulai dari Porprov, Selekda, Pra PON

"Kemarin ada 16 atlet dan kami seleksi menjadi 3 orang yang diberangkatkan," tutur dia.

Baca juga: Seorang Karyawati Mengaku Jadi Korban Kekerasan Atasan sejak 2022: Aku Harus Nampar Diri Aku Sendiri

Baca juga: Polisi Malaysia Gerebek 20 Panti Asuhan, Selamatkan 402 Anak dari Pelecehan Seksual

Baca juga: Apindo Pastikan Tolak Potongan Gaji Pekerja untuk Dana Pensiun

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Naikkan Impor Pangan, Peternak Lokal Tak akan Kecipratan