Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Baznas Jateng Berperan Aktif Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Baznas Jawa Tengah dinilai memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
Dok Pemprov Jateng
Sekda Provinsi Jateng Sumarno saat membuka rapat koordinasi Baznas Kabupaten/Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Hotel Swiss Belinn Saripetojo, Solo, Jumat (13/9/2024) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SURAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah dinilai memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. 

Melalui berbagai program yang tidak tertampung dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Baznas turut andil memberikan solusi nyata.

Sekda Provinsi Jateng, Sumarno, menegaskan peran penting Baznas saat membuka rapat koordinasi Baznas Kabupaten/Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Hotel Swiss Belinn Saripetojo, Solo, Jumat (13/9/2024) malam. 

"Masalah kemiskinan ekstrem masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Baznas diharapkan dapat memberikan perhatian lebih pada daerah-daerah yang angka kemiskinannya masih tinggi," kata Sumarno.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah per Maret 2024 mencapai 3,7 juta orang atau 10,47 persen dari total penduduk. 

Meski terjadi penurunan sebesar 87.200 orang dibandingkan Maret 2023, angka kemiskinan di beberapa kabupaten seperti Brebes, Wonosobo, dan Kebumen masih di atas rata-rata provinsi.

Sumarno menjelaskan, untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan ekstrem, Pemprov Jateng akan meningkatkan kolaborasi dengan Baznas dan stakeholder lainnya. 

Fokusnya adalah mengidentifikasi kebutuhan dan potensi yang dapat dikembangkan di daerah-daerah tersebut.

Selain kemiskinan, Baznas juga menggencarkan program pencegahan stunting melalui kolaborasi lintas sektor. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Jateng turun dari 20,8 persen pada 2022 menjadi 20,7 persen pada 2023. 

"Intervensi Baznas sangat penting dalam mengatasi permasalahan ini," tambah Sumarno.

Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, menekankan bahwa zakat yang dikelola dengan baik memiliki potensi besar untuk pembangunan masyarakat. 

Menurutnya, sinergi antara Baznas, pemerintah daerah, dan badan pengelola zakat lainnya sangat penting untuk mengentaskan kemiskinan dan stunting.

"Sejak 2022, kami aktif menyalurkan berbagai bantuan untuk penanganan kemiskinan ekstrem, seperti perbaikan rumah tidak layak huni, jambanisasi, bantuan sembako, beasiswa, hingga modal usaha bagi mustahik produktif," jelas Darodji.

Ia juga menambahkan bahwa sinergi dan kolaborasi yang lebih erat antara Baznas dan pemerintah daerah menjadi kunci utama dalam memaksimalkan potensi zakat untuk kesejahteraan masyarakat Jateng.

"Kita harus bersama-sama bekerja keras agar potensi zakat benar-benar menjadi kenyataan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved