Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Lifestyle

Jangan Sekali-kali Mencuci Pakaian Gunakan Sabun Cuci Piring, Risikonya Bakal Berlipat Ganda

Ada satu pembersih yang tidak boleh dimasukkan ke mesin cuci, yakni sabun cuci piring. Ini alasannya.

Editor: deni setiawan
Tribun Jogja/Istimewa
ILUSTRASI seseorang sedang mencuci pakaian. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Apa yang akan kamu lakukan di saat malam hari, sedang semangat-semangatnya mencuci pakaian, namun belum selesai ternyata stok detergen sudah habis.

Suatu peristiwa di rumah yang kerap tak disadari, terlebih ketika kain kotor sudah menumpuk, tentunya ini menjadi sesuatu yang menjengkelkan. 

Mau berhenti sudah nanggung, tetapi jika dilanjut pun tak ada warung yang buka karena sudah larut malam.

Baca juga: Detergen Cair dari Surfaktan Biji Ketapang dan Ekstrak Daun Pala Sebagai Pengurangan Limbah SLS

Baca juga: Apa Itu SLES? Ini Dampak Kandungan Detergen Pada Produk Bagi Lingkungan dan Kulit

Nah, sebagai alternatif cepat dan sementara, tak jarang memilih menggunakan sabun jenis lainnya. 

Namun, meski beberapa barang rumah tangga dapat berfungsi sebagai detergen dalam keadaan darurat, ada satu pembersih yang tidak boleh dimasukkan ke mesin cuci, yakni sabun cuci piring.

Jade Piper, Manajer Operasional Perusahaan Pembersih BetterCleans yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat mengatakan, gelembung-gelembung sabun pencuci piring tampak membuat pekerjaan membersihkan lebih mudah, tapi bisa meluap dari mesin cuci dan menyebabkan kekacauan besar. 

"Menambahkan sabun cuci piring ke mesin cuci bukanlah ide bagus,” kata Jade Piper seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (16/9/2024). 

Sabun cuci piring tidak boleh digunakan di mesin cuci, kain halus, atau pakaian mereka yang memiliki kulit sensitif.

Hal ini karena sabun cuci piring diformulasikan untuk menghilangkan noda makanan dan minyak yang menempel dari panci serta wajan, sehingga bisa jadi terlalu keras untuk pakaian. 

Alasan tidak boleh menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci pakaian

Terlepas dari apa yang mungkin pernah kamu lihat di TikTok, sabun cuci piring harus disimpan jauh dari mesin cuci.

Penggunaan sabun cuci piring dapat merusak mesin dan pakaian.  

Berikut ini sejumlah alasan tidak boleh menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci pakaian.

Sabun cuci piring dapat merusak mesin cuci

Mesin cuci dirancang untuk detergen dengan kadar lumpur rendah, sedangkan sabun cuci piring jauh dari kadar lumpur rendah.

Sabun cuci piring dapat menciptakan terlalu banyak gelembung yang tidak dapat ditangani mesin cuci.

Sabun cuci piring akan meninggalkan buih sabun yang melapisi drum pencuci dan bagian lainnya, mengurangi daya pembersihnya, dan menyebabkan bau seiring berjalannya waktu.

Sabun cuci piring juga dapat membuat air sabun berlebihan, menyebabkan air sabun bocor keluar dari mesin cuci jika tidak dapat mengalir dengan cukup cepat. 

Sabun cuci piring dapat merusak pakaian 

Selanjutnya, alasan tidak boleh menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci pakaian adalah dapat merusak pakaian.

Sabun cuci piring diformulasikan untuk membersihkan noda makanan membandel pada panci dan wajan yang permukaannya keras, bukan noda keringat pada gaun sutra.

“Dari pengalaman kami, mencuci pakaian dengan sabun cuci piring dapat merusak kain halus, seperti sutra, karena tidak mengandung bahan-bahan yang melindungi pakaian,” jelas Ocean Van, pemilik Coco Laundry di Long Beach, CA.

Sabun cuci piring terlalu keras untuk digunakan pada cucian dan dapat meninggalkan noda atau perubahan warna.

Ditambah lagi, mesin cuci mungkin akan kesulitan membilasnya dengan sempurna sehingga membuat pakaian menjadi kasar dan kaku. 

Baca juga: 3 Kesalahan Mencuci Muka yang Bisa Menyebabkan Keriput, Salah Satunya Tak Pakai Toner

Baca juga: Awas! Mencuci Mobil Setelah Terpapar Udara Panas Bisa Menyebabkan Kerusakan di 3 Komponen

Sabun cuci piring tidak efektif

Terakhir, alasan tidak boleh menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci pakaian adalah tidak efektif.

Sabun cuci piring tidak hanya merusak pakaian dan mesin cuci, tetapi juga tidak efektif untuk pembersihan. 

Sabun cuci piring akan membuat siklus pencucian lebih lama dari biasanya karena mesin kesulitan membilas semua busa berlebih dan bahan kimia serta wewangian dalam sabun cuci piring

Van menambahkan menggunakan sabun cuci piring secara konsisten juga dapat meninggalkan lapisan buih sabun pada pakaian, yang dapat menyebabkan serat pakaian lebih cepat rusak. 

Empat alternatif detergen laundry

Jika kehabisan detergen, jangan khawatir.

Ada beberapa barang rumah tangga lain yang dapat digunakan sebagai pengganti detergen darurat.

Namun, perlu diingat, ini bukan solusi jangka panjang.

Pemutih oksigen bubuk 

Pemutih oksigen bubuk dapat berfungsi sebagai detergen dalam keadaan darurat.

Masukkan 118 mililiter pemutih oksigen bubuk ke dalam mesin cuci, lalu masukkan pakaian dan cuci seperti biasa.

Sabun batangan dan boraks

Untuk alternatif detergen ini, parut semua batang sabun ke dalam mesin cuci, lalu tambahkan 118 mililiter boraks. 

Sampo bening atau cuka

Menurut Van, sampo bening atau cuka dapat menjadi alternatif detergen yang efektif untuk mencuci pakaian. 

Kedua pilihan tersebut membantu menghilangkan bau dan membersihkan pakaian secara alami.

Namun, Van memperingatkan tidak menggunakan terlalu banyak sampo karena dapat membuat pakaian menjadi terlalu basah. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Jangan Mencuci Pakaian dengan Sabun Cuci Piring, Ini Dampaknya

Baca juga: 3 Fakta Brisbane Roar Klub Baru Rafael Struick, Ternyata Milik Orang Indonesia

Baca juga: Momen Lucu Warga Nyanyi Selamat Ulang Tahun Saat Pergoki Maling Bobol Atap Indomaret

Baca juga: Timnas U-17 Indonesia Dirampingkan, 7 dari 30 Pemain Bakal Dicoret Usai TC di Spanyol dan Qatar

Baca juga: Sosok Epan Viral Menikahi Dua Wanita Sekaligus, Satu dari Kampung Lainnya di Perantauan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved