Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hukum dan Kriminal

KENANGAN Terakhir Kakek Tirza, Mahasiswa Udinus Asal Jepara yang Tewas Dibacok Kreak Semarang

Kesedihan menyelimuti keluarga Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21), mahasiswa Udinus) asal Jepara yang menjadi korban pembacokan geng Kreak Semarang.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng
6 Fakta Tirza Mahasiswa Udinus Tewas Dibacok di Depan SPBU Sampangan Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA -Kesedihan menyelimuti keluarga Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21), mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) asal Jepara yang menjadi korban pembacokan geng Kreak Semarang.

Pantauan Tribunjateng di lokasi, rumah duka yang berada di Dukuh Bakalan RT 02 RW 05, Desa Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara didatangi oleh sanak keluarga, dan tetangga rumah, temannya dan elemen lainnya.

Jenazah Tirza sampai di rumah duka sekira pukul 13.20 WIB diantar menggunakan mobil ambulans, Selasa (17/9/2024).

Kakek almarhum Tirza, Sukamta (73) menyampaikan bahwa almarhum saat ini masih menempuh pendidikan di Universitas Dian Nusantara (Udinus) Kota Semarang, semester tujuh dengan jurusan Teknik Informatika.

Menurutnya sosok Tirza dikenal sebagai pendiam dan penurut kepada orang tua maupun keluarganya.

"Memang pendiam, kalau ditanya dijawab seadanya saja," kata Sukamta kepada Tribunjateng, Selasa (17/9/2024).

Dia menjelaskan bahwa almarhum merupakan anak pertama dari pasangan Dwi Candra Yuli Hermawan dan Etik.

Almarhum cucu keempat Sukamta.

"Anak itu adalah anak pertama (tapi orang tuanya sudah cerai). Ibu kandungnya orang Rembang saat ini sudah nikah lagi, papahnya juga sudah nikah lagi. Saat ini ibu sambungnya Sri Setyo Wati," ucapnya.

Baca juga: INFOGRAFIS Hendak Pulang Kos Mahasiswa Udinus Tewas Dibacok

Baca juga: Saksi Mahasiswa Udinus Tewas Dibacok : Dari arah Sampangan 10 Pelaku Bawa Senjata Tajam

Suasana rumah duka Almarhum Muhammad Tirza Nugraha Mahasiswa Udinus yang tewas dibacok gangster Semarang di Dukuh Bakalan RT 02 RW 05, Kelurahan Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Selasa (17/9/2024) siang.
Suasana rumah duka almarhum Muhammad Tirza Nugraha di Dukuh Bakalan RT 02 RW 05, Kelurahan Bandungharjo, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Selasa (17/9/2024) siang. (TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA)

Saat kecil Tirza diasuh dan dekat sekali dengan istri Sukamta.

"Sejak kecil dekat sama mbah putrinya," ujarnya.

Sukamta menceritakan sebelum peristiwa memilukan ini, Tirza sempat pulang ke rumah terlebih dahulu untuk berkumpul bersama sanak keluarga besarnya ketika hari libur Maulud Nabi.

Dia tidak menyangka bahwa pertemuan itu menjadi hari terakhir bertemu dengan cucu kesayangnya.

"Kemarin (Senin) baru pulang dari sini, jam 16.30 WIB, sampai Semarang Pukul 19.00 WIB. Saya ditelpon kalau sudah sampai Semarang. Setelah itu tidak ada kabar," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa awalnya keluarga hanya mendapatkan kabar dari teman Tirza mengalami kecelakaan.

"Saya tahu itu saja tadi pagi habis subuh. Pukul 03.30 WIB dapat telpon dari temannya Tirza, bahwa almarhum kecelakaan," ucapnya.

Mendapatkan informasi tersebut sontak, keluarga ingin langsung menjenguk keadaan Tirza di kota Semarang.

Namun tidak lama berselang, saat keluarga dalam perjalanan menuju ke Semarang, temannya kembali menginformasikan bahwa Tirza sudah meninggal dunia.

Sontak mendengar informasi tersebut, keluarga langsung tumpah air mata.

Akhirnya keluarga memutuskan kembali ke rumah untuk mempersiapkan kedatangan jenazah almarhum.

"Kami sekeluarga niat berangkat ke Semarang, saya dengan istri saya , mamah sambunganya dan bapak kandungnya.
Sampai Mlonggo, papahnya dapat telpon kembali dari temannya yang sudah ketemu relawan bahwa Alm sudah meninggal. Di mobil nangis semua," tuturnya.

Sukamta pun mengingat kenangan yang tidak terlupa ketika cucunya itu mengendarai mobil dari rumahnya menuju Bekasi hingga Rembang untuk pergi ke acara pernikahan saudaranya.

Menurutnya kenangan tersebut rupanya penanda jika Tirza akan meninggalkan keluarga besarnya.

"Paling terkesan itu ponakan saya dari Bogor mantu (menikah), dia menyopiri dari rumah sampai Bogor dan kemudian Bekasi mampir pakde di Rembang sampai rumah lagi tidak mau digantikan," jelasnya. (Ito)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved