Bocah Meninggal Dipatuk Ular
Kronologi Bocah di Tegal Meninggal Digigit Ular Welang: Ambil Ikan di Bawah Mesin Cuci
Muhammad Manggala Araya dipatok ular welang saat bermain ikan. Saat itu, ikan jatuh ke bawah mesin cuci, dan Araya mengambil ikan di bawah mesin cuc
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, - Muhammad Manggala Araya (8) meninggal dunia setelah digigit ular welang pada Kamis (12/9/2024).
Peristiwa tersebut terjadi di Dukuh Benda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Araya digigit ular welang yang bersembunyi di bawah mesin cuci di rumahnya.
Awalnya Muhammad Manggala Araya dipatok ular welang saat bermain ikan.
Saat itu, ikan jatuh ke bawah mesin cuci, dan Araya mengambil ikan di bawah mesin cuci dengan tangan. Tiba-tiba tangannya terpatok ular yang sembunyi di bawah mesin cuci.
Setelah beberapa saat, Araya pingsan dan dilarikan ke RSUD dr Soeselo Slawi."
Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, Guntur M Taqwin mengungkap, bisa ular welang sudah meracuni ke syaraf-syaraf.
"Pasien masih di ICU, namun masih dalam keadaan koma," kata Guntur seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (17/9/2024).
Guntur mengatakan, saat ini bocah tersebut ditangani beberapa dokter spesialis.
Di antaranya spesialis anak, anestesi, bedah, hingga neuologi.
"Memang itu bisa ularnya sudah meracuni ke syaraf-syaraf," kata Guntur.
Guntur menilai, ular welang yang menyerang bocah di Bumijawa memiliki bisa yang berbeda.
Bahkan, lebih ganas ketimbang ular jenis kobra.
"Kalau kobra biasanya dikasih dua field sabu pasien sudah bisa membaik."
"Kalau ini belum mempan," ujar Guntur
Meninggal
Muhammad Manggala Araya, bocah 8 tahun yang dipatuk ular Welang dan mendapat perawatan intensif selama enam hari di ruang PICU RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (18/9/2024) sekitar pukul 09.35 WIB.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Soeselo Slawi dr. Teguh Sukma Wibowo, saat ditemui Tribunjateng.com di ruang kerjanya, pada Rabu (18/9/2024).
"Betul pasien anak yang digigit ular Welang dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter sekitar pukul 09.35 WIB," ungkap dr. Teguh.
Dijelaskan, Muhammad Manggala Araya sejak pertama kali dibawa ke RSUD dr Soeselo Slawi pada Kamis (12/9/2024) pukul 23.00 WIB dan masuk IGD, sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri (koma).
Sampai akhirnya pada Jumat (13/9/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Araya dipindah ke ruang ICU khusus anak atau PICU dengan kondisi masih sama belum ada perubahan signifikan.
Bahkan menurut dr. Teguh, sejak Selasa (17/9/2024) malam tim dokter sudah melakukan Resusitasi Jantung Paru atau CPR kepada pasien, dan pada Rabu (18/9/2024) pagi juga dilakukan upaya yang sama.
"Kurang lebih sekitar 1,5 jam kami sudah lakukan upaya CPR ke pasien, tapi pasien tidak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," jelas dr. Teguh.
Diterangkan dr. Teguh, total Serum Anti Bisa Ular atau SABU yang sudah diberikan kepada Araya sebanyak 20 vial dari rencana 25 vial yang akan diberikan.
Pemberian Serum Anti Bisa Ular tersebut bertahap, yakni pada Jumat (13/9/2024) saat pertama kali masuk ruang PICU sebanyak 5 vial.
Kemudian pada Sabtu (14/9/2024) 5 vial lagi, sampai terakhir sebelum meninggal dunia total sebanyak 20 vial.
"Pasien koma sekitar enam hari. Sejak awal masuk ke rumah sakit kondisinya sudah tidak sadar sampai meninggal dunia. Pihak keluarga sudah mengetahui pasien meninggal dunia, karena sejak awal sang ibu dan pamannya selalu mendampingi atau berada di rumah sakit. Kami juga sudah mengabari langsung kepada pihak keluarga," terangnya.
Sesuai informasi yang diterima dr. Teguh, Ular Welang yang menggigit bocah 8 tahun asal Desa Dukuh Benda, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal ini, merupakan jenis ular yang bisa nya lebih berbahaya dari pada ular Kobra.
Sedangkan di Indonesia sendiri populasi ular Welang cukup tinggi terutama di pulau Jawa.
"Beberapa kasus orang digigit ular yang sampai menyebabkan kematian kebanyakan adalah karena ular Welang, sedangkan ular Kobra sangat jarang," kata dr. Teguh.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Soeselo Slawi dr. Joko Wantoro menerangkan, untuk kronologi kejadian yang menimpa Muhammad Manggala Araya sesuai keterangan pihak keluarga anak tersebut digigit ular kemungkinan pada Kamis (12/9/2024) pagi atau siang.
Saat di bawa ke RSUD dr Soeselo Slawi, pasien sudah dalam kondisi tidak sadar atau koma karena tidak merespon apapun (memberikan respon negatif).
Akhirnya pasien dimasukkan ke ruang PICU dan dipasangi alat-alat bantuan hidup seperti ventilator, monitor dan lain-lain.
Selanjutnya, pihak rumah sakit mulai memberikan Serum Anti Bisa Ular yang didapat langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 25 vial.
"Sampai hari ini sudah 20 vial Serum Anti Bisa Ular yang kami berikan sehingga tersisa 5 vial. Pasien sempat mengalami gagal jantung, dan kami lakukan Resusitasi Jantung Paru atau CPR," ungkap Joko.
Joko menambahkan, sesuai informasi yang diterima dari pihak keluarga pasien, pada saat kejadian ular berada di bawah mesin cuci dan Araya sedang mencari sesuatu di dekat area mesin cuci.
Tidak mengetahui ternyata ada ular, akhirnya bagian tangan digigit karena pada saat dilihat ada seperti bekas gigitan ular.
"Sesuai ilmu yang saya ketahui, ular Welang memang salah satu jenis ular yang sangat berbisa bahkan lebih berbisa dari ular Kobra. Katakan ular Kobra kami umpamakan diberi anti bisa ular 3-5 vial sudah bisa teratasi. Sedangkan untuk kasus anak yang digigit Welang ini sudah sampai kami beri 20 vial," pungkas Joko. (dta)
Koma 5 hari
Dia masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Muhammad Manggala Araya.
"Pasien masih di ICU, namun masih dalam keadaan koma," kata Guntur.
"Sampai saat ini, pasien masih belum sadar. Dan kami terus mencoba yang terbaik untuk pasien," kata dia
Disinggung soal keluarga tak mampu memiliki biaya penanganan dirumah sakit, Guntur menuturkan bahwa rumah sakit sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk membantu penanganan pasien.
"Dengan dinas sosial dan dinas kesehatan sudah kami komunikasikan, karena pasien juga tidak tercover BPJS Kesehatan.
Namun, pemerintah tak tinggal diam begitu saja," kata dia.
Guntur menyebut pihaknya fokus dalam penanganan terbaik kepada pasien tersebut.
"Yang penting kami atasi dulu dan kami optimalkan pelayanan untuk memberikan hal yang terbaik untuk pasien," imbuh dia. (*)
Bocah Digigit Ular Welang
digigit ular welang
Araya
Tegal
Dukuh Benda
Bumijawa
Muhammad Manggala Araya
TribunBreakingNews
Bocah Tegal Arraya Meninggal Digigit Ular Welang, Stok Serum Anti Bisa Ular Saat Ini Jarang |
![]() |
---|
Bocah Araya Tegal Meninggal Digigit Ular Welang, Ini 4 Cara Terhindar dari Gigitan Ular |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Araya Bocah Tegal yang Dipatuk Ular Welang Meninggal Dunia Setelah 6 Hari Koma |
![]() |
---|
6 Fakta Bocah 8 Tahun Koma Digigit Ular Welang di Tegal, Racun Sampai Syaraf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.