Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PPKO Doscom Udinus

PPKO Doscom Udinus Tingkatkan Efisiensi Produksi Kolang-Kaling di Jatirejo dengan Teknologi IoT

Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) yang dijalankan oleh Dinus Open Source Community (Doscom)

Editor: muh radlis
IST
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) yang dijalankan oleh Dinus Open Source Community (Doscom) Udinus 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) yang dijalankan oleh Dinus Open Source Community (Doscom) Udinus telah membawa dampak positif bagi produksi kolang-kaling di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal, tetapi juga menerapkan teknologi mutakhir melalui alat berbasis Internet of Things (IoT) yang diciptakan bernama Smart Grind Precision. Alat ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi kolang-kaling, yang selama ini dilakukan secara manual.


Program ini dipelopori oleh mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), khususnya dari komunitas Doscom. Tim ini terdiri dari 14 mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIK) dan 1 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), yang berkolaborasi dengan masyarakat setempat. Dosen pendamping PPKO Doscom, Fahri Firdausillah, S.Kom, M.CS., juga turut mengarahkan jalannya kegiatan ini.


Survei yang dilakukan oleh mahasiswa menemukan bahwa salah satu kendala utama dalam proses produksi kolang-kaling di Jatirejo adalah metode yang masih manual. Proses pemipihan dan pemilahan kualitas yang lambat membuat para pelaku usaha sulit memenuhi target pasar. Rifqis Sakha Hilmi Aziz, Ketua Tim PPKO Doscom Udinus, menyatakan bahwa permasalahan ini menghambat ekspansi usaha para pelaku usaha lokal.

“Karena prosesnya masih manual, maka membutuhkan waktu produksi yang cukup lama. Permasalahan itu yang menjadi kendala utama bagi pelaku usaha untuk memperluas pemasaran mereka, karena takut tidak bisa memenuhi target permintaan,” ujar Rifqis Sakha Hilmi Aziz selaku Ketua Tim PPKO Doscom Udinus

Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Jatirejo, yang dikenal sebagai sentra produksi kolang-kaling di Semarang. Jatirejo menjadi lokasi yang strategis untuk pelaksanaan program ini karena potensi usaha kolang-kalingnya yang besar, namun terkendala dengan teknik produksi yang belum optimal.


Kegiatan PPKO Doscom Udinus dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari survei permasalahan, pengembangan alat Smart Grind Precision, hingga pelatihan digital marketing bagi masyarakat. 


Diperkenalkannya alat Smart Grind Precision yang menggunakan teknologi IoT bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas produksi kolang-kaling. Alat ini dapat memipihkan dan memeriksa kualitas kolang-kaling secara lebih cepat, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih efisien. Dengan teknologi ini, diharapkan usaha kolang-kaling di Jatirejo dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan meningkatkan produksi tanpa khawatir terhadap keterbatasan waktu dan tenaga kerja.

“Penerapan teknologi ini diharapkan proses produksi bisa dijalankan lebih baik dan bisa meningkat. Sehingga para pelaku usaha tidak perlu khawatir lagi dalam memenuhi permintaan pasar,” imbuh Rifqis. 


Dosen Pendamping PPKO Doscom, Fahri Firdausillah, S.Kom, M.CS., menjelaskan bahwa tujuannya program ini untuk meningkatkan perekonomian warga di Kelurahan Jatirejo. Bekal kewirausahaan diberikan agar kelurahan tersebut dapat menjadi kelurahan wirausaha yang mandiri dan berkelanjutan.

“PPKO juga bertujuan untuk meningkatkan softskill dan hardskill mahasiswa lewat pengabdian kepada masyarakat. Luaran berupa Buku Refleksi Ormawa dan piranti IoT Smart Grind Precision diharapkan mampu menjadi kontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat,” jelasnya. 


Selain pengembangan alat Smart Grind Precision, tim PPKO Doscom juga mengadakan pelatihan digital marketing untuk membantu para pelaku usaha memasarkan produk olahan mereka. Kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti pusat oleh-oleh di Kota Semarang dan Balai Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Balatkop), juga dilakukan untuk mendukung kelanjutan usaha kolang-kaling di Jatirejo.

Dampak dari program ini diharapkan dapat mendorong Jatirejo menjadi kelurahan mandiri dengan wirausaha yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kemampuan softskill dan hardskill mahasiswa dalam pengabdian masyarakat.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved