Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

VIRAL 2 Bule Mendadak Nyinom di Acara Hajatan Warga Klaten, Bahagia Antar Makanan ke Tamu

Inilah cerita muasal dua bule asal Swiss menjadi sinoman atau nyinom di Dukuh Brojongsari, Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.

Editor: deni setiawan
TIKTOK PANITIA KEMBAR
Tangkapan layar video dua bule nyinom di acara hajatan pernikahan warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. 

"Dia bilang sampai kapanpun kami akan bareng-bareng terus."

"Kalau bisa kamu (Bilal) datang ke rumah, kalau ada kesempatan, umur, dan rezeki kamu datang ke Swiss," pungkasnya.

Baca juga: Warga Klaten Temukan Batu Kemuncak Candi Mataram Kuno saat Gali Makam

Baca juga: Gali Makam di Situs Krapyak Klaten, Warga Temukan Dorpel dan Pedestal Bangunan Candi Kuno

Asal Muasal Tradisi Sinoman

Lantas apa sih sinoman itu ada bagaimana asal muasalnya?

Tradisi sinoman telah bermula sejak abad ke-14 dan berasal dari Jawa dan mulai pupuler di tahun 1990-an

Tradisi sinoman berasal dari kata sinom yang artinya masa remaja. 

Kata sinom yang juga berarti sinoman bermakna sebagai perkumpulan anak muda yang sedang membantu orang yang mempunyai hajat.

Para tamu yang datang ke hajatan akan disuguhi minuman sebagai tanda penghormatan dan penghargaan.

Para pelayan yang menyajikan minuman disebut sebagai sinoman atau peladen.

Aktivitasnya disebut sebagai nyinom.

Pelaku tradisi sinoman biasanya anak muda dan ibu-ibu yang tinggal di sekitar tempat hajatan. 

Para sinoman laki-laki mempunyai tugas seperti membangun tenda atau tobong, menata meja dan kursi, menyajikan makanan, mempersiapkan acara supaya berjalan lancar, membersihkan makanan maupun lokasi acara setelah acara selesai.

Para sinom perempuan biasanya lebih fokus di bagian memasak bahan makanan.

Dalam menjalankan tradisi tersebut, mereka juga menjunjung etika dan tata krama dalam melayani tamu, seperti saat mengantarkan makanan maupun minuman, cara berpakaian, dan cara berbicara.

Para pelaku sinoman tidak dibayar untuk melakukan pekerjaan tersebut, melainkan hanya berdasarkan gotong royong dan kekeluargaan.

Tradisi sinoman adalah salah satu bentuk kearifan lokal sebagai cerminan nilai-nilai budaya Jawa. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah di Balik Viral Bule Ikut Nyinom di Trucuk Klaten, Bermula Sambangi Kawan

Baca juga: Manfaat Membaca Surat Al-Mulk: Dijauhkan dari Siksa Neraka hingga Dapat Pertolongan di Hari Kiamat

Baca juga: 12 Akun yang Dilaporkan Azizah Salsha Masih Diproses Bareskrim Polri, Termasuk Jessica Felicia?

Baca juga: DAFTAR Medali Tarung Derajat Jateng di PON XXI Aceh-Sumut 2024, Ada Emas Hingga Perunggu

Baca juga: Skenario Pensiunan Polisi Tutupi Aksi Pembunuhan Bu Guru di Banjarnegara Terbongkar Karena Semangka

Sumber: Tribun Solo
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved