Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Kisah di Balik Kematian Tirza Mahasiswa Udinus: Ambulan Datangnya Lama, Tak Boleh Pakai Mobil Polisi

Kerabat  mahasiswa Udinus Muhammad Tirza Nugroho emosi saat melihat keenam anggota gangster

Rahdyan Trijoko Pamungkas
Kerabat mahasiswa Udinus Muhammad Tirza Nugroho hadir pada konferensi pers di Polrestabes Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kerabat  mahasiswa Udinus Muhammad Tirza Nugroho emosi saat melihat keenam anggota gangster dihadirkan pada konferensi pers di Polrestabes Semarang, Kamis (19/9/2024).
Rekan almarhum itu tampak sangat marah dan ingin memukul saat bertemu langsung dengan kelompok gangster itu. Kemarahan rekan almarhum berhasil di tahan.


Al satu diantara rekan almarhum yang sangat marah ketika bertemu dengan pelaku. Dirinya mengaku sangat kehilangan TIrza yang merupakan sahabat satu kampung di Jepara sejak kecil. 


Dia menyebut almarhum sebelum dibacok para gangster nongkrong ke kosnya wilayah Gunungpati sekitar pukul 23.00. Bahkan dirinya sempat menawarkan ke almarhum tidur di kosnya.


"Karena besok saya mau mengajar saya tawari tidur di kos. Namun almarhum memilih pulang. Saya selalu bilang ke teman-teman saya kalau mau pulang hati-hati dan kabar-kabar," tuturnya.


Menurutnya, Tirza tidak seperti biasanya saat main di kosnya. Tirza pun lebih banyak diam dan tidak  bergurau.


"DIa senang bercanda ibarat pelawak dalam tongkrongan. Orangnya lucu dan asyik. Tapi ini diam saja," kata dia,


Dikatakannya, Tirza merupakan anak pertama di keluargannya. Temannya itu sangat diandalkan di dalam keluarga.


"Karena di rumah itu sama mbah, bapak, ibu, dan adiknya. DIa (Tirza) yang diharapkan di rumah," ujarnya.


Dia terkejut saat mendapat kabar temannya itu dibacok gangster. Sekitar pukul 02.55 dirinya langsung menuju tempat kejadian perkara.


"Saya mengajak dua teman saya. Saya takut Tirza terkena begal," tuturnya.


Sesampainya di lokasi kejadian, Al masih sempat berkomunikasi dengan Tirza selama setengah jam. Bahkan Tirza meminta air minum. 


"Orang tuanya menghubungi saya untuk menjaga Tirza dan membawa ke rumah sakit. Tetapi ambulance datangnya lama.

Saya mau angkut pakai mobil polisi tidak diperbolehkan. Korban sempat bilang ambulan mana-mana. Minta air minum tapi tidak boleh," tuturnya.


Ia menilai ancaman hukuman yang dikenakan pelaku tidak setimpal. Sebab korban merupakan harapan keluarga.(rtp)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved