Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kisah Pilu Melawan Jambret Demi Dompet Berisi Rp 50 Ribu, Malah Bayi Tewas Terjatuh dari Gendongan

Keberanian seorang wanita melawan jambret berujung duka, bayi berusia 3 bulan terjatuh dari gendongan demi mengamankan uang Rp 50 ribu di dompet.

Editor: raka f pujangga
istimewa
Tangis pilu Siti Munawarah, Bayinya yang Masih 3 Bulan Tewas Jatuh ke Aspal Saat Dijambret, Isi Tasnya Cuma Rp50 Ribu 

TRIBUNJATENG.COM - Keberanian seorang wanita melawan jambret berujung duka.

Bagaimana tidak, perlawanan Siti Munawarah tersebut supaya tidak kehilangan dompet berisi Rp 50 ribu membuat anaknya berusia 3 bulan jatuh dari gendongan.

Bayi mungil yang membentur aspal itu pun akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Jatuh dari Gendongan saat Ibunya Melawan Jambret, Bayi 3 Bulan Tewas

Siti Munawarah (31), seorang wanita yang menjadi korban penjambretan di Jalan Muhibbin, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, Sabtu (21/9/2024). 

Sempat melakukan perlawanan, Siti Munawarah kini menahan sakit memar di tubuhnya.

Sesekali dirinya meringis kesakitan.

Warga Gang Pelita, Tanjung Rema Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, tersebut mengaku trauma dengan kejadian nahas yang dialaminya.

Siti tiba-tiba menangis lagi saat mengingat bayinya, Muhamad Rizky Akbar.

Bayi berusia tiga bulan itu pun meninggal dunia dalam aksi penjambretan.

Peristiwa penjambretan itu terjadi di Jalan Muhibbin, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, pada Sabtu (21/9/2024). 

Peristiwa pembegalan dan penjambretan itu mengakibatkan seorang bayi bernama ARA, berusia 3 bulan meninggal dunia.

Sementara, ibunya yaitu Siti mengalami luka-luka.

Kronologi

Adapun peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WITA.

Awalnya satu keluarga yang terdiri dari M Fausal (24), Siti (31), bayi ARA, dan anak mereka yang lain Syifa baru saja pulang dari berobat di Puskesmas Sungai Ulin, Banjarbaru. 

"Saat itu saya baru saja bertolak dari Puskemas Sungai Ulin periksa bayi saya yang batuk. Sesudah berobat saya langsung menuju rumah," cerita Siti. 

Mereka menggunakan sepeda motor matic.

Seingat Siti saat jambret menarik tas, pelaku menggunakan helm dengan pakaian hitam dan memakai motor gede sejenis Nmax atau Aerox. 

"Penjambretnya langsung kabur ke arah Sekumpul ke Gunung Ronggeng," jelas Siti. 

Siti duduk di belakang sambil menggendong bayi ARA, serta membawa anaknya Syifa di depan.

Ketika mereka melintas di Jalan Muhibbin, tiba-tiba sepeda motor mereka dipepet oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor lainnya.

"Saat itu jalan agak sepi dari pemotor lain. Jambret itu datang dari belakang dan menarik tas saya di sebelah kanan dengan kuat, di situ lah saya langsung terjatuh, dan tali tas sampai putus," cerita Siti.

Pelaku kemudian mencoba merampas tas milik Siti. Siti sempat berusaha mempertahankan tas tersebut.

Dia lalu terlibat tarik-menarik dengan pelaku, yang mengakibatkan sepeda motor mereka jatuh.

Siti dan bayi ARA terjauth ke jalan beraspal.

Meski tas milik SM tidak berhasil dirampas, akibat dari insiden tersebut bayi ARA mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Pelita Insani, Martapura. 

Setelah Siti jatuh, dia langsung memastikan anak-anaknya.

Siti mengira bayinya masih bisa tertolong. 

Disaat itu pula Siti mengaku histeris dengan keadaan sang bayi tidak bernafas. 

"Saya sudah kebumikan si bayi kemarin juga di kuburan muslim di Jalan Tembus Sungai Ulin, " jelasnya. 

Sementara itu, Siti mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan.

Jambret  tidak berhasil mengambil tasnya yang hanya ada isi uang Rp 50 ribu.

Tapi jambret itu sudah tega membuatnya dan bayi yang digendongnya jatuh sampai ke aspal. 

Baca juga: Bayi 3 Bulan Tewas Terjatuh dari Gendongan saat Ibu Lawan Jambret

Dia  minta pihak kepolisian segera menangkap si raja tega itu dan dihukum seberat beratnya. 

"Ini soal nyawa anak saya, " lugas Siti sapaanya. 

Soal kejadian ini, masih didalami oleh kepolisian. Kepolisian masih memburu pelaku. (*)

Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kasat Reskrim AKP Bara Pratama mengatakan bahwa, hingga saat ini pelaku penjambretan masih dalam penyelidikan intensif oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Banjar Polda Kalsel. 

Polisi tengah mencari informasi lebih lanjut terkait identitas pelaku dan sepeda motor yang digunakan dalam aksi kejahatan tersebut.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibunya Lawan Jambret, Bayi 3 Bulan Tewas Jatuh dari Gendongan, Kejadiannya di Kalimantan Selatan

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved