Berita Internasional
Ledakan Tewaskan 51 Pekerja Tambang Batu Bara di Iran
Sebuah ledakan terjadi di tambang batu bara Iran. Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 51 orang.
TRIBUNJATENG.COM, TEHERAN - Sebuah ledakan karena kebocoran gas terjadi di tambang batu bara Iran.
Insiden tersebut menewaskan sedikitnya 51 orang.
Demikian dilaporkan media pemerintah Iran, IRNA pada Minggu (22/9/2024). Kecelakaan kerja itu juga melukai sebanyak 20 orang.
Baca juga: Kasus Pelecehan 420 Anak di Panti Asuhan, Polisi Malaysia Tangkap 355 Orang
Diketahui, ledakan terjadi sekitar pukul 9.00 malam pada hari Sabtu, ketika sekitar 70 pekerja berada di lokasi di Provinsi Khorasan Selatan.
Menurut laporan itu, kebocoran gas metana menyebabkan ledakan di dua blok tambang, yang dimiliki oleh perusahaan swasta Iran Madanjoo.
Siaran TV pemerintah menayangkan rekaman ambulans dan helikopter yang tiba di Tabas untuk mengangkut yang terluka ke rumah sakit.
Rekaman daring yang disiarkan oleh IRNA menunjukkan jenazah beberapa korban, yang mengenakan seragam kerja, dibawa keluar dari lokasi dengan kereta tambang.
Gubernur Khorasan Selatan Javad Ghenaat mengatakan kepada TV pemerintah bahwa tim penyelamat sedang berupaya mengevakuasi jenazah yang tersisa.
Sementara Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam sambutan yang disiarkan TV pemerintah sebelum berangkat ke Majelis Umum PBB di New York, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memerintahkan penyelidikan atas insiden mematikan tersebut.
"Kami mengetahui bahwa sebuah kecelakaan terjadi di salah satu tambang batu bara di Tabas dan sejumlah rekan senegara kami kehilangan nyawa. Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang terhormat," kata Pezeshkian, dikutip dari AFP.
Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, berbicara dengan anggota kabinet untuk memastikan tindak lanjut darurat dan dukungan bagi para korban dan keluarga mereka, kata IRNA.
Bulan Sabit Merah Iran mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di tambang tersebut, tempat beberapa pekerja masih terjebak.
Menurut IRNA, mereka berada sekitar 250 meter di bawah permukaan, terpisah dari tim penyelamat oleh ruang-ruang yang telah terisi gas metana pekat.
"Penumpukan gas di tambang telah mempersulit operasi pencarian,"kata jaksa setempat Ali Nesaei seperti dikutip IRNA.
"Saat ini, prioritasnya adalah memberikan bantuan kepada yang terluka dan menarik orang-orang dari bawah reruntuhan," tutur Nesaei.
Ditikam hingga Kritis, Wali Kota Baru Terpilih Sebut Putrinya sebagai Pelaku |
![]() |
---|
2 Mayat Ditemukan di Apartemen, Berawal Penghuni Terganggu Rembesan Air Berbau Menyengat dari Plafon |
![]() |
---|
Apa Itu Obat Batuk Sirup Coldrif dan Nextro-DS Tewaskan 20 Anak, Ada di Indonesia? |
![]() |
---|
Operasi Plastik Berujung Maut: Gadis 14 Tahun Meninggal, Ibu dan Ayah Tiri Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Hakim Tewas Ditembak Tersangka saat Sidang, 2 Orang Lainnya Terluka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.