Hari Pertama Kampanye, Ahmad Luthfi Blusukan Cek Harga Pangan di Pasar Tradisional Semarang
Ahmad Luthfi cek harga pangan di pasar tradisional Semarang pada hari pertama kampanye, dengarkan aspirasi pedagang.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pada hari pertama masa kampanye, calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang. Kunjungan ini bertujuan untuk memeriksa stabilitas harga riil bahan pangan sekaligus mendengarkan aspirasi dari para pedagang.
Blusukan Ahmad Luthfi dimulai dari Pasar Bulu hingga Pasar Mangkang, di mana ia berjalan menyusuri lorong-lorong pasar, berbincang langsung dengan para pedagang cabai, ayam, sayur, daging, tahu, hingga pakaian. Para pedagang pun menyambut kehadiran calon gubernur nomor urut 02 tersebut dengan antusias, sekaligus menyampaikan keluhan mereka.
"Saya memilih pasar tradisional sebagai lokasi pertama yang saya kunjungi karena pasar memiliki peran ganda, baik sebagai pusat ekonomi maupun pusat interaksi sosial. Di sinilah kita bisa melihat gambaran nyata kondisi perekonomian dan sosial masyarakat," ujar Ahmad Luthfi, Rabu (25/9/2024).
Dalam kunjungannya, Ahmad Luthfi mendapati bahwa harga bahan pangan di pasar relatif stabil. Cabai keriting dijual seharga Rp30 ribu per kilogram, cabai setan Rp35 ribu/kg, bawang merah Rp25 ribu/kg, bawang putih Rp40 ribu/kg, dan ayam potong Rp32 ribu/kg.
"Stabilitas harga pangan adalah modal penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah punya tugas untuk menjaga kestabilan harga, memastikan pasokan dan distribusi berjalan lancar hingga ke tangan konsumen," jelasnya.
Namun, sejumlah pedagang juga mengeluhkan penurunan jumlah pengunjung yang datang ke pasar tradisional, bahkan pada jam-jam tertentu pasar sudah mulai sepi. Suparti, pedagang tahu di Pasar Bulu, mengungkapkan bahwa penjualan menurun drastis meski harga tetap stabil. "Sekarang sepi, pendapatan sehari paling sekitar Rp100 ribu, padahal dulu bisa sampai Rp200 ribu," kata Suparti.
Keluhan serupa datang dari Edy, pedagang cabai di Pasar Mangkang. "Pengunjung semakin sedikit, pendapatan kami juga berkurang. Kami berharap Pak Luthfi bisa memberikan solusi jika terpilih nanti," ujarnya.
Ahmad Luthfi menanggapi keluhan tersebut dengan menyebutkan bahwa penurunan pengunjung pasar mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk persaingan dengan pasar online dan minimnya inovasi di pasar tradisional. Ia mengusulkan pembentukan klaster pedagang sesuai jenis dagangan, di mana mereka akan mendapatkan pelatihan untuk berinovasi dalam berjualan dan bersaing di pasar online.
"Penataan pasar juga penting. Pedagang dan pembeli harus merasa nyaman di pasar. Misalnya, lansia akan kesulitan jika harus berbelanja di lantai dua atau tiga. Jadi perlu evaluasi dan penataan ulang," tambah Luthfi.
Setelah blusukan, Ahmad Luthfi menyempatkan diri untuk sarapan di warung pecel yang dikelola oleh pelaku usaha UMKM di Kota Semarang.
(*)
Baca juga: Survei Poltracking: Luthfi-Yasin Unggul Elektabilitas 52,2 Persen, Andika-Hendi 31,4 Persen
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Rabu 24 September 2025, Naik Rp 10.000 Per Gram |
![]() |
---|
Buka Hari Santri 2025, Menag Ungkap Rencana Eselon I Khusus Urus Pesantren |
![]() |
---|
UIN Walisongo Siapkan 12 Program Studi untuk Akreditasi Internasional ACQUIN |
![]() |
---|
Pasar Otomotif di Jateng Terjun 36 Persen, GIIAS Semarang 2025 Diharapkan Dongkrak Penjualan |
![]() |
---|
Polisi Serahkan Tersangka Ketiga Kasus Pornografi Tari Telanjang Mansion Karaoke Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.