Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PON XXI Aceh Sumut

Viero Abimanyu Cetak Sejarah: Borong 2 Emas di PON, Akhiri Penantian Panjang Jateng

Roller sepatu roda Jawa Tengah, Viero Abimanyu Saputro mengakhiri penantian panjang meraih medali emas di PON.

TRIBUNJATENG/ F Ariel Setiaputra
Atlet sepatu roda Jateng, Viero Abimanyu Saputro saat tunjukkan medali yang diraihnya di PON XXI Aceh-Sumut 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Roller sepatu roda Jawa Tengah, Viero Abimanyu Saputro mengakhiri penantian panjang meraih medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON), setelah menyumbang dua keping medali emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Viero sebelumnya telah tampil di dua edisi PON, masing-masing PON Jabar 2016, dan PON Papua 2021.

Dua edisi itu, dia gagal menyumbang emas untuk kontingen sepatu roda Jateng.

Baca juga: Atlet Wheelchair Banyumas Siap Berlaga di Peparnas, Kapolresta Beri Support Bola dan Uang Pembinaan

"Akhirnya gong saya di sini (PON Aceh-Sumut 2024-red). Senang pastinya karena di PON Aceh-Sumut saya bisa meraih dua emas, dua perak, dan satu perunggu," kata atlet berusia 24 tahun tersebut.

Viero meraih dua medali emas kategori individu yakni Individual time trial (ITT) 200 meter putra dan Dual Sprint 200 meter putra.

Viero juga merupakan atlet pertama yang membuka kran medali emas kontingen Jateng di PON XXI.

Selain medali emas, Viero juga meraih dua medali perak dan satu medali perunggu.

Dua medali perak masing masing melalui nomor Team Sprint 500M putra, dan TTT 10.000 meter putra. 

Sementara medali perunggu didapatkan Viero dari nomor team relay 3.000 meter putra.

Perolehan medali yang didapatkan Viero tak lepas dari buah kerja kerasnya baik bersama tim Pelatda sepatu roda PON, maupun bersama klubnya, Ikos Semarang.

"Ya, (latihan) pagi sore, malam, pagi mulai pukul 5.30 sampai 9.00, sore mulai 16.30, break sholat. Kemudian mulai lagi Malam. Hampir setiap hari. Fisik seminggu dua kali," papar Viero saat ditanya soal program latihannya.

Atlet yang juga mahasiswa Unimus Semarang itu mengaku, saat di PON arus angin yang kencang cukup berpengaruh dalam pertandingan. Makanya, kata dia perlu proses adaptasi.

Tingginya kecepatan angin di venue sepatu roda PON dikarenakan lokasinya tepat di bibir pantai, yakni di kawasan wisata Pantai Pelangi, Sigli, Pidie, Aceh.

"Cuaca di sana panas banget anginnya gede karena pinggir pantai. Pengaruh sekali pasti. Nabrak angin juga berat," kata Viero.

Namun demikian soal cuaca panas, dia mengaku sudah terbiasa sebab sebelum bertanding di PON, tim sepatu roda Jateng lebih dulu beradaptasi di China.

"Di China, lebih panas dan tidak ada angin. Ya dari segi cuaca tidak terlalu kendala karena sebelumnya berlatih di tempat yang cuaca lebih panas," ujar Viero.

Pelatih sepatu roda Jateng, Muhammad Arif Rachman mengatakan, kunci keberhasilan Viero meraih dua emas di PON tak lepas dari hasil evaluasi dari kegagalan di PON 2021.

"Di PON Papua itu harusnya dia menang, tapi di final dia  harus mengulang lagi karena timernya mati dari panitia, dan dia diminta untuk mengulang lagi. Dia berhasil karena kemarin di Papua gagal, yang bukan hanya kegagalan individu tapi kegagalan tim," ujarnya.

Selain itu, berdasarkan analisa tim pelatih, Viero kemudian difokuskan tampil di kategori sprint.

"Dia berhasil karena yang tadinya main di nomor tengah panjang, kita fokuskan di nomor sprint, nomor pendek. (Jadi) Bukan hanya masalah atlet tapi ternyata kejelian menentukan nomor. Kita betul-betul mengulas, kemudian kita banyak melakukan tes fisik, maupun tes di sepatu roda sebenarnya dia potensi bermain di nomor apa, itu ketemunya di PON Aceh ini," kata Arif yang juga mentor Viero di klub Ikos.

Atlet Jateng lain, yakni Muhammad Zulfikar menyebut, persaingan di PON cukup ketat.

Atlet yang juga jebolan klub sepatu roda Ikos ini menyumbang dua perak dan 1 Perunggu di ajang empat tahunan itu.

Dia mengaku tetap bangga membela Jateng serta membawa nama klubnya Ikos Semarang di ajang PON.

"Pastinya senang mewakili Ikos di PON mendapatkan dua perak dan 1 Perunggu di keikutsertaan saya di PON yang kedua kalinya. Walaupun belum mendapatkan emas tapi cukup bangga," ungkap mahasiswa Unnes tersebut.

"Banyak yang dikorbankan, banyak yang harus disalurkan untuk bisa berjuang dan mendapatkan medali di sana," tambah Fikar, sapaannya.

Baca juga: Klub sepatu roda Ikos Semarang beri Apresiasi Lima Atlet yang Tampil di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Pencapaian tim sepatu roda Jateng di PON XXI Aceh-Sumut 2024 boleh dibilang cukup signifikan dibanding pencapaian pada edisi PON Papua 2021 lalu yang kala itu gagal meraih emas.

Di PON Aceh-Sumut 2024 ini, Jateng mampu meraih tiga emas, tiga perak, dan dua perunggu. Hasil ini melebihi target yang diberikan KONI Jateng, yakni dua medali emas.

Selain dua emas yang disumbang Viero, satu emas lain disumbang atlet putri, Disna Ayu Luhutia di nomor Sprint 1.000 meter putri. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved