Wawan PKB Pilih Dukung Agustin-Iswar, Padahal Partainya Usung Yoyok-Joss di Pilwakot Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Gagal mendapat rekomendasi maju Pilwakot Semarang 2024, tak membuat Ady Setyawan atau akrab disapa Mas Wawan kecewa. 

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini tetap punya aktivitas terkait gawe Pilwakot Semarang 2024. 

Hanya saja, pilihan politiknya berbeda dengan partai yang menaunginya.

Mas Wawan bersama relawan Semarang Gumuyu memilih mendukung pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Agustina-Iswar. Padahal PKB berkoalisi dengan parpol lainnya mengusung paslon Yoyok Sukawi - Joko Santoso.

"Jadi dua minggu lalu sebelum pengundian nomor urut kami mengadakan pleno seluruh relawan Semarang Gumuyu, Korcam di 16 kecamatan," saat ditemui tribunjateng.com,Rabu (25/9/2024).

Baca juga: Paslon Pilwakot Semarang 2024 Mulai Kampanye Besok, Berikut Aturan dari KPU

Baca juga: PKB Bakal Pecat Mas Wawan yang Dukung Agustina-Iswar di Pilwakot Semarang

Menurutnya, pleno digelar karena paska pendaftaran Pilwakot  dia tidak menjadi pendaftar. Hal itu membuat 250 ribu total relawannya yang ada di kota Semarang mendesak kelanjutannya.

"Saya juga belum mendapat kabar positif bagaimana langkah dan status politik saya yang seharusnya di partai tempat saya mendaftar," tuturnya.

Pada rapat pleno, dia memaparkan paslon nomor 2 yang konsen terhadap dunia pendidikan, kesehatan, penataan infrastruktur. Hal itu sesuai dengan konsep Rembug Mas Wawan.

"Itu saya paparkan kepada relawan dan sependapat mendukung Agustina- Iswar," tuturnya.

Menurutnya, 250 ribu relawan berasal dari kalangan santri, pelajar, milenial, tokoh muda, mahasiswa, pelajar, jamaah pengajian, dan Kiai.

Simpatisannya itu berkontribusi membangun Kota Semarang. Relawannya itu ingin dilibatkan dan diberikan ruang.

"Nanti kami mengikuti arahan atau program tim pemenangan Agustin-Iswar atau Jaguar," imbuhnya.

Wawan saat ini telah terang-terangan membelot dari PKB. Dia membawa nama pribadi mendukung Agustina- Iswar dengan jargon ‘Pilih Seng Pakem Wae’.

Langkahnya itu membuatnya dipecat dari Partai PKB sebagaimana yang diberitakan sejumlah media massa. 

“Tapi memang membaca berita di berbagai media, saya cukup sedih karena saya dikabarkan sudah dianggap lagi sebagai kader PKB,” tuturnya.