Cerita Dongeng Pengantar Tidur Anak, Kisah Fabel Tikus dan Gajah yang Saling Membantu
Cerita Dongeng Pengantar Tidur Anak, Kisah Fabel Tikus dan Gajah yang Saling Membantu
Penulis: non | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Dahulu Kala, ada sebuah desa tua yang terbengkalai. Rumah-rumah, jalanan, dan toko-toko semuanya kosong.
Jendelanya sudah lama pecah, tangganya ambruk. Selama ratusan tahun, para tikus menjadikan tumpukan puing-puing yang terbengkalai ini sebagai rumah mereka.
Mereka membangun jaringan terowongan yang luas, membentuk labirin yang rumit.
Mereka bersenang-senang, berlarian kesana-kemari, mengadakan pesta makan malam dan festival, pernikahan dan perayaan. Dan waktu pun terus berjalan.
Suatu hari, kawanan gajah, berjumlah ribuan, melintasi desa itu dalam perjalanan mereka menuju danau besar di sebelah barat.
Selama berbaris, para gajah hanya memikirkan betapa nikmatnya nanti saat mereka menceburkan diri ke danau untuk berenang.
Mereka tidak tahu bahwa kaki gajah yang besar itu menginjak-injak jaringan terowongan dan labirin yang telah susah payah dibuat tikus selama bertahun-tahun. Hancur berantakan!
Para tikus segera mengadakan pertemuan.
"Kalau kawanan itu kembali lewat sini lagi, komunitas kita hancur!" teriak seekor tikus.
"Kita tidak akan bisa melawan!" teriak yang lain.
Hanya ada satu hal yang bisa dilakukan. Sekelompok tikus pemberani mengikuti jejak kaki gajah sampai ke danau.
Di sana mereka menemukan Raja Gajah. Membungkuk di hadapan Raja, seekor tikus berbicara mewakili yang lain dan berkata,
"Oh Raja, tidak jauh dari sini terdapat koloni tikus kami. Itu di desa tua terbengkalai yang Anda lewati tadi. Mungkin Anda ingat?"
"Tentu saja saya ingat," kata Raja Gajah. "Kami gajah. Gajah tidak pernah lupa. Tapi kami tidak tahu ada koloni tikus di sana."
"Memang bagaimana caranya Anda tahu?" kata tikus itu.
"Anda tidak tahu ini, tapi kawanan Anda telah menghancurkan banyak rumah tempat kami tinggal selama ratusan tahun.
Jika Anda pulang lewat jalan yang sama, itu pasti akan menjadi akhir bagi kami! Kami kecil dan Anda besar. Kami mohon, tolong.
Tidak bisakah Anda mencari jalan lain untuk pulang? Siapa tahu, suatu saat nanti kami tikus bisa membantu Anda juga."
Raja Gajah tersenyum. Bayangkan - bagaimana tikus kecil bisa membantu seekor gajah?! Tapi dia merasa kasihan kawanannya telah menghancurkan desa tikus, tanpa menyadarinya.
Dia berkata, "Tidak perlu khawatir. Saya akan memimpin kawanan pulang lewat jalan lain."
Kebetulan sekali, di dekat situ tinggal seorang Raja yang memerintahkan para pemburu untuk menangkap gajah sebanyak mungkin.
Mengetahui bahwa para gajah datang dari jauh untuk berenang di danau besar, para pemburu Raja membuat jebakan di dalam air.
Begitu Raja Gajah dan kawanannya melompat ke danau itu, mereka semua terperangkap.
Dua hari kemudian para pemburu menyeret Raja Gajah dan kawanannya keluar dari danau dengan tali besar dan mengikat gajah-gajah itu ke pohon-pohon besar di hutan.
Setelah para pemburu pergi, semua gajah menatap Raja mereka. Raja Gajah berusaha keras untuk berpikir - apa yang bisa mereka lakukan?
Semua gajah diikat ke pohon kecuali seekor gajah betina. Dia bebas hanya karena tidak ikut melompat ke danau.
Raja Gajah memanggilnya. Dia menyuruhnya kembali ke desa tua yang terbengkalai dan membawa tikus-tikus yang tinggal di sana.
Ketika para tikus mengetahui masalah yang dihadapi Raja Gajah dan kawanannya, mereka berlari cepat ke danau.
Melihat Raja dan kawanannya terikat, mereka segera berlari ke tali-tali dan mulai menggigitinya secepat dan sekuat tenaga yang mereka miliki.
Tak lama kemudian tali-tali itu tergigit putus dan para tikus membebaskan teman-teman mereka yang besar itu.
Kawanan gajah menemukan jalan baru pulang dan komunitas tikus hidup bahagia selama bertahun-tahun yang akan datang.
Pesan Moral Cerita Koloni Tikus dan Kawanan Gajah:
Pentingnya saling membantu: Tikus dan gajah saling membantu untuk keluar dari masalah mereka.
Tikus membantu gajah yang terjebak, dan gajah membantu tikus yang rumahnya dihancurkan.
Jangan meremehkan orang lain: Gajah pada awalnya meremehkan tikus, tetapi mereka akhirnya belajar bahwa tikus bisa membantu mereka. (*)
tribunjateng.com
TribunEvergreen
dongeng pengantar tidur
dongeng sebelum tidur
dongeng bahasa indonesia
Tabel Cicilan KUR BRI Pinjaman Rp 25 Juta, Bisa Dicicil Mulai dari Rp 541 Ribu |
![]() |
---|
BNPB Gandeng BPD HIPKA Kota Semarang Gelar Bimtek Penguatan Resiliensi Ekonomi Pasca Banjir Demak |
![]() |
---|
2 Teror Misterius Diterima Keluarga Arya Daru: Makam Acak-acakan Hingga Kiriman Amplop Coklat |
![]() |
---|
Tampang Aiptu Rajamuddin Anaknya Hajar Wakepsek di Ruang BK, Bantah Lakukan Pembiaran |
![]() |
---|
Keukeuh Berpisah, Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Rien Warta untuk Ke-4 Kalinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.